Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Perlu Tingkatkan Hubungan Diplomatik, Termasuk dengan AS

Upaya China untuk melebarkan pengaruhnya di tingkat global tentu saja memiliki tantangan tersendiri. Seperti diketahui, selama ini China tidak terlalu banyak menghabiskan perhatiannya untuk hubungan diplomatik seperti Amerika Serikat.
Ekonomi China./.Reuters
Ekonomi China./.Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Upaya China untuk melebarkan pengaruhnya di tingkat global tentu saja memiliki tantangan tersendiri. Seperti diketahui, selama ini China tidak terlalu banyak menghabiskan perhatiannya untuk hubungan diplomatik seperti Amerika Serikat. 

Negeri Panda lebih banyak menyuguhkan bantuan internasional berupa pemberian utang alih-alih memberikan subsidi. Sejatinya pun telah banyak negara-negara tetangga di Asia yang ingin menyeimbangi pertumbuhan pengaruh Negeri Panda di kawasan Asia ini.

Ryan Hass, anggota Brookings Institution yang meneliti urusan China di National Security Council di bawah pemerintahan Obama menyatakan ekspektasinya terhadap hubungan AS-China bisa lebih kompetitif dalam bulan-bulan ke depan.

“Akan ada sedikit area kerja sama untuk menyeimbangkan area-area yang terancam terkena gesekan,” katanya, seperti dikutip Bloomberg, Minggu (18/3/2018).

Ekonom dan kontributor CNBC Larry Kudlow juga menyatakan bahwa China mendapatkan respons yang berat dalam perdagangan dengan hengkangnya Gary Cohn dari Gedung Putih. 

Sementara itu, dua ekonomi terbesar di dunia itu tampak melangkah menuju arah yang berbeda. China memproyeksikan anggaran pengeluaran diplomatiknya akan mencapai 60 juta yuan (US$9,5 miiar) tahun ini, dua kali lipat dari pengeluaran pada 2013. 

Sementara itu, Trump telah mengajukan proposal anggaran sebesar US$37,8 miliar untuk Departemen Luar Negeri dan USAID tahun depan, lebih sedikit ketimbang US$55,6 miliar yang dikeluarkan tahun lalu.

Seorang profesor ekonomi di Beijing Institute of Technology, Hu Xingdou mengatakan bahwa  perombakan pemerintahan Xi akan menempatkan Negeri Panda di panggung kompetisi yang lebih baik.

Dia menjelaskan, China dan As mungkin telah mengalami gesekan konfrontasi di sektor ekonomi. Segala reformasi yang terjadi di China saat ini merupakan bentuk persiapan untuk melakukan konfrontasi.

“Inilah permainan yang memperlihatkan bahwa yang menang akan mengambil segalanya,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper