Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suap Garuda Indonesia : KPK Telusuri Aliran Suap ke Perawatan Pesawat

Komisi Pemberantasan Korupsi menelusuri dugaan suap di tubuh Garuda Indonesia berkaitan pula dengan aspek perawatan pesawat.
Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satarmenunggu pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (1/3)./Antara-Reno Esnir
Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satarmenunggu pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (1/3)./Antara-Reno Esnir

Kabar24.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi menelusuri dugaan suap di tubuh Garuda Indonesia termasuk aspek perawatan pesawat.

Sepekan terakhir, lembaga penegak hukum tersebut gencar melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Pada Kamis (15/3/2018), giliran Vice President Internal Audit Sri Mulyati, mantan Vice President Treasury Management Albert Burhan, dan mantan Pelaksana Harian Direktur Pemasaran dan Penjualan Arif Wibowo dimintai keterangan.

Juru Bicara KPK Febri Diajsyah mengungkapkan bahwa selain menelusuri informasi pengadaan pesawat Airbus dan mesin pesawat Rolls Royce, penyidik juga mulai menelusuri informasi aliran dana suap yang bermuara ke bagian perawatan pesawat.

“Ada keterkaitan dana tersebut dengan bagian pemeliharaan dan sedang kami telusuri, makanya dalam beberapa hari terakhir KPK juga memeriksa staf bagian pemeliharaan,” ujarnya.

Dia mengatakan sejauh ini KPK telah memeriksa 42 saksi untuk dua tersangka yakni Emirsyah Satar, mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, dan Soetikno Soedarjo yang merupakan benefecial owner Connought International Pte Ltd.

Emirsyah Satar disangka telah menerima suap sebesar 1,2 juta Euro dan US$180.000 atau setara dengan Rp20 miliar, dari Rolls Rocye, Ltd. Emir juga dianggap menerima gratifikasi barang senilai US$2 dari perusahaan yang sama.

Dugaan suap dan gratifikasi yang diterima Emirsyah ini berkaitan dengan pembelian 50 mesin pesawat Airbus SAS pada periode 2005-2014 pada PT. Garuda Indonesia, Tbk.

Kasus suap ini tidak lepas dari peran Soetikno Soedarjo yang merupakan beneficial owner Connaught International Pte.Ltd perusahaan Singapura. Di Indonesia Soetikno menjabat sebagai petinggi PT Mugi Rekso Abadi (MRA).

Dalam ppersidangan lanjutan Founder Roll Royce telah mengaku melebarkan sayap perusahaan dengan memberi profit petinggi di dunia, antara lain Malaysia, Thailand, Brazil, Anggola, dan Indonesia.

Laporan ini kemudian diproses Corruption Practices Investigation Bureau (CPIB) Singapura dan SFO Inggris. Laporan tersebut berikut pengakuan dan alat bukti pembukuan keterlibatan Emirsyah Satar langsung ditanggapi KPK dengan melakukan pembekuan aset Emirsyah di luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper