Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demi Modernisasi, Kawasan Industri Medan Lakukan Transformasi

Kawasan Industri Medan (KIM) saat ini tengah menyusun ulang master plan (rencana induk) yang ada demi menuju transformasi menjadi kawasan industri modern.
Ilustrasi aktivitas di kawasan industri./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi aktivitas di kawasan industri./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, MEDAN — Kawasan Industri Medan (KIM) saat ini tengah menyusun ulang master plan (rencana induk) yang ada demi menuju transformasi menjadi kawasan industri modern.

President Director Kawasan Industri Medan (Persero) Trisilo Ari Setyawan menyebutkan penyusunan ulang rencana induk ini akan mengikutsertakan rencana tata ruang provinsi, penataan Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang, dan Kabupaten Karo (Mebidangro), serta rencana induk Kerja Sama Operasi (KSO) kawasan di sekitar KIM.

STahun ini, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan KSO yang sudah ada baik di dalam maupun luar Sumatra dalam bentuk sinergi.

“Pada 2018, akan ada perluasan KSO, kerja sama dengan KSO-KSO eksisting. Jadi, mereka sudah punya land bank, nanti akan didedikasikan pada kerja sama ini,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini. 

Sejumlah kawasan yang turut dalam sinergi ini antara lain SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut), Kawasan Industri Wijaya Kusuma di Semarang, dan KIMA (Kawasan Industri Makassar). Tak ketinggalan, pihaknya juga tengah merintis kerja sama dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan KEK Kuala Tanjung.

Menurut Trisilo, kawasan industri di Indonesia tidak bisa berdiri sendiri-sendiri, untuk itu diperlukan sinergi antar kawasan. Dengan mendorong perubahan KIM menjadi kawasan industri modern berintegrasi degan kawasan lainnya maka peluang untuk membuka KSO di tempat lain akan terbuka lebar.

Dalam sinergi ini, kawasan yang terlibat akan mengimplementasikan layanan dan handling yang seragam dengan level yang sama.

“Tetapi, bentuknya sinergi. Kami bisa melayani misalnya investor masuk ke Surabaya, kami punya partner namanya Surabaya Industrial Estate, mereka mau masuk Jawa Tengah kami bisa bawa ke kawasan Industri Wijaya Kusuma. Jadi, bentunya joint marketing, joint services,” tambahnya.

Selain melakukan sinergi, KIM juga akan melakukan sejumlah perubahan lain di mana sejumlah kawasan dalam area kawasan industri itu ditata berdasarkan peruntukan dan spesifikasinya seperti kawasan khusus end handling, pusat logistic handling, dan kawasan khusus produk halal. Dengan demikian, sebagian dari lahan milik KIM akan didedikasikan sebagai kawasan infrastruktur pendukung.

Sejauh ini, kata Tri, sudah ada sejumlah investor yang tertarik untuk masuk dan mengembangkan kawasan tematik ini. Salah satunya adalah perusahaan dari Malaysia yang tertarik untuk mengembangkan area untuk penanganan produk halal.

“Yang sudah tertarik untuk masuk, dalam hal ini yang sudah transaksi misalnya untuk depo logistik. Lalu, integrated frozen handling sudah ada yang tertarik juga, bahkan ada juga yang dari Malaysia itu untuk produk halal. Jadi ini sudah mulai ada permintaan spesifik,” ungkapnya.

Sebagai pintu masuk investasi Indonesia di bagian barat, KIM mesti bertransformasi menjadi kawasan industri modern dengan layanan yang terintegrasi baik dari segi infrastruktur dasar seperti pengolahan limbah, listrik, gas juga aspek keamanan, dan layanan logistik. Untuk itu, KIM mengaplikasikan Smart Industrial Park Solution (SIPS) guna menunjang interaksi langsung atas sejumlah laporan seperti munculnya banjir di kawasan, aspek keamaan, dan berbagai hal lainnya yang bisa dilihat langsung melalui sebuah aplikasi khusus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper