Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turki Bangun Penampungan untuk Pengungsi Suriah

Turki membangun sejumlah penampungan bagi 170.000 pengungsi di kota Idlib, kawasan barat laut Suriah, dan di wilayah yang dikuasai negara tersebut di dekat Idlib, kata Kementerian Luar Negeri Turki pada Selasa (6/3/2018).
Seorang anak laki-laki berdiri di atas puing bangunan yang rusak di kota Douma yang terkepung, Ghouta Timur, Damaskus, Suriah, 5 Maret 2018./Reuters
Seorang anak laki-laki berdiri di atas puing bangunan yang rusak di kota Douma yang terkepung, Ghouta Timur, Damaskus, Suriah, 5 Maret 2018./Reuters

Kabar24.com, ANKARA - Turki membangun sejumlah penampungan bagi 170.000 pengungsi di kota Idlib, kawasan barat laut Suriah, dan di wilayah yang dikuasai negara tersebut di dekat Idlib, kata Kementerian Luar Negeri Turki pada Selasa (6/3/2018).

Turki dan sekutu gerilyawan di Suriah menguasai sebagian besar kawasan Idlib, sedikit daerah kantung di Suriah yang masih berada di tangan gerilyawan penentang Presiden Bashar al Assad.

Ratusan ribu gerilyawan anti-Bashar dari bagian lain Suriah melarikan diri ke Idlib.

"Tim Bulan Sabit Merah Turki dan Otoritas Manajemen Bencana (AFAD) mulai menyiapkan pembangunan sejumlah tempat penampungan bagi 170.000 warga di dekat Idlib dan di beberapa daerah di dekat Operasi Perisai Eufrat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Hami Aksoy, dalam jumpa pers di Ankara.

Sebelumnya, Turki menyelesaikan operasi militer, yang disebut dengan nama "Perisai Eufrat", untuk mengalahkan kelompok bersenjata ISIS dan gerilyawan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di wilayah barat laut Suriah pada awal 2017.

Prakarsa untuk pengungsi di sekitar Idlib, yang telah dimasuki pasukan Turki sejak tahun lalu, adalah kebijakan terpisah dari operasi militer, yang dimulai Ankara enam pekan lalu di Afrin, wilayah lain di Suriah yang kini dikuasai oleh kelompok milisi YPG Kurdi.

Ankara menilai YPG sebagai kelompok yang berafiliasi dengan Partai Buruh Kurdi (PKK) yang telah mengangkat senjata melawan pemerintah pusat Turki sejak 1984.

Turki sebelumnya sudah mempersiapkan sejumlah pos pengawasan militer di Idlib sebagai bagian dari kesepakatan "de-eskalasi" dengan Iran dan Rusia, yang merupakan sekutu Presiden Suriah Bashar al Assad.

Dalam kesepakatan itu, Ankara diwajibkan untuk membangun 12 pos pengawasan di Idlib dan sejumlah wilayah di dekatnya.

Kesepakatan itu telah berakhir dengan kegagalan pada Desember tahun lalu, saat tentara Suriah, bersama milisi Iran dengan dan pesawat tempur Rusia, menggelar serangan militer besar untuk mengambil alih Provinsi Idlib dan wilayah sekitarnya.

Meski demikian, angkatan bersenjata Turki mengaku telah membangun enam pos pengawasan di wilayah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper