Kabar24.com, JAKARTA - Arab Saudi dan Mesir telah menandatangani sebuah kesepakatan investasi untuk mengembangkan lebih dari seribu kilometer per segi wilayah Sinai Selatan, Mesir.
Kawasan mega city project di Sinai Selatan ini dibuat dengan proyek bernama Neom. Untuk mewujudkan proyek ini, kedua negara akan mendirikan sebuah dana bersama dengan pembagian saham yang sama rata.
Proyek ini akan bernilai lebih dari US$.10 miliar atau sekitar Rp142 triliun, di mana Mesir juga akan mendapatkan keuntungan karena menyewakan lahan untuk periode yang cukup panjang. Kesepakatan ini merupakan pengembangan dari kesepakatan bersama investasi Mesir-Arab Saudi.
Baca Juga
“Kunjungan Mohammed bin Salman ini akan dijadikan bukti dukungan Kerajaan Arab Saudi kepada Sisi untuk tetap menjadi Presiden Mesir pada periode berikutnya,” kata Mostafa Kamel al-Sayed, profesor bidang ilmu politik dari Universitas Kairo seperti dikutip dari english.alarabiya.net, Minggu (4/3/2018).
Dalam kunjungannya ke Kairo, Mesir, Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan Presiden Mesir Abdelfattah al-Sisi, juga menandatangani sebuah kesepakatan untuk melindungi wilayah laut, mencegah terjadinya polusi agar bisa menjaga terumbu karang dan mencegah ‘polusi visual’. Seluruh rangkaian kerja sama ini adalah bagian dari strategi Arab Saudi sebelum memulai pengerjaan projek-proyek Laut Merah.
Guna mengembangkan sektor pariwisata, Arab Saudi, Mesir dan Jordania akan bekerja sama mengembangkan area Laut Merah. Arab Saudi contohnya, berencana mendirikan tujuh tempat tujuan wisata di antaranya mengembangkan kota-kota dan proyek-proyek pariwisata seperti proyek Neom. Sedangkan, untuk proyek Laut Merah, Arab Saudi sedang membangun sekitar 50 restoran dan empat kota-kota kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
