Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Kesiapsiagaan Pemerintah dan Masyarakat Hadapi Gempa Rendah

Menanggapi viralnya kabar bahwa Jakarta akan diguncang gempa besar dengan skala besar berkekuatan 8,7 SR, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ikut angkat bicara.
Gempa Megathrust/BMKG
Gempa Megathrust/BMKG

Bisnis.com, JAKARTA -- Menanggapi viralnya kabar bahwa Jakarta akan diguncang gempa besar dengan skala besar berkekuatan 8,7 SR, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ikut angkat bicara.

Melalui akun Twitter-nya, Sabtu (3/3/2018), Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan potensi terjadinya gempa besar sesungguhnya ada di wilayah Selat Sunda bagian selatan dan selatan Pulau Jawa. Namun, dia mengingatkan jika hal itu terjadi maka dampaknya akan sangat besar bagi Jakarta dan sekitarnya.

"Tingkat kesiapsiagaan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta dan masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) masih rendah dalam menghadapi gempa besar," ungkapnya.

Padahal, gempa besar yang terjadi di daerah-daerah tersebut dapat memicu terjadinya tsunami. Beberapa gempa bumi merusak yang pernah terjadi di Jawa antara lain berlangsung pada 1834 di kawasan Jawa Barat (Jabar), 1840 di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim), 1847 di Jabar dan Jateng, serta 1867 di Jawa dan Bali.

Untuk itu, sangat diperlukan rencana penanggulangan bencana yang komprehensif. Namun, sampai saat ini belum ada rencana kontijensi dalam menghadapi gempa besar di Jabodetabek dan sekitarnya.

"Kesiapsiagaan Pemda dan masyarakat masih rendah. Masih banyak PR yang harus dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi risiko gempa bumi di masa yang akan datang. Kapan kita siap?" papar Sutopo.

Tetapi, dia melanjutkan bahwa bukan berarti Jakarta serta merta aman dari gempa. Kota terbesar di Indonesia ini pernah mengalami gempa merusak pada 1699, 1757, 1880, dan 1834.

Gempa selalu berulang dalam periode waktu tertentu. Mitigasi yang menyeluruh pun sangat diperlukan untuk melindungi 10,15 juta jiwa warga ibu kota.

Sutopo menambahkan selain potensi gempa 8,7 SR dari Sunda Megathrust, masyarakat juga harus mewaspadai terjadinya gempa dari sesar aktif yang ada.

Tidak hanya warga Jabodetabek yang dinilai minim pengetahuan tentang gempa. Seluruh penduduk Indonesia dipandang belum memiliki pengetahuan maupun latihan antisipasi yang mencukup mengenai bencana alam ini.

Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa pemberitaan tersebut berasal dari diskusi terbatas antara pakar dan Pemda DKI Jakarta. Diskusi tersebut dilakukan untuk memitigasi potensi gempa di Jakarta, mengingat Indonesia terletak di zona pertemuan lempeng tektonik aktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper