Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengarusutamaan Pancasila Perlu Terus Dilakukan di Media Massa

Pengarusutamaan Pancasila penting untuk terus dilakukan melalui media massa guna setiap nilai yang terkandung dapat didistribusikan kepada seluruh masyarakat
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (kedua kanan) berbicangan dengan Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali (kanan), Ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latif (kiri),  dan Deputi I Kantor Staf Presiden Darmawan Prasodjo (kedua kiri) sebelum rapat dengar pendapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/2/2018)./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (kedua kanan) berbicangan dengan Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali (kanan), Ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latif (kiri), dan Deputi I Kantor Staf Presiden Darmawan Prasodjo (kedua kiri) sebelum rapat dengar pendapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/2/2018)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA — Pengarusutamaan Pancasila penting untuk terus dilakukan melalui media massa guna setiap nilai yang terkandung dapat didistribusikan kepada seluruh masyarakat.

Pesan itu yang disampaikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko usai bertemu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif.    

“Perlu penambahan konten, bagaimana mencegah pertentangan-pertentangan yang terjadi seperti isu SARA yang harus dihindari,”  ujar mantan Panglima TNI, dalam siaran persnya  Sabtu (24/2/18).

Pertemuan yang dihelat pada Jumat (23/2) ini, juga dihadiri oleh Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Rosarita Niken Widiastuti, Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik TVRI Helmy Yahya, Direktur Utama Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Meidyatama Suryodiningrat, Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Sujarwanto Rahmat Arifin, Direktur Utama LPP RRI Mohammad Rohanudin serta Direktur Program dan Produksi RRI Soleman Yusuf.

Menurutnya, kementerian dan lembaga penyiaran milik negara, baik TVRI, Antara atau RRI perlu bersinergi optimal dalam hal merespons isu-isu yang sarat dengan Pancasila. Dengan keberagaman yang ada, lanjut Moeldoko, harusnya dapat dinikmati bukan dipertentangkan.

Ketua UKP-PIP Yudi Latif mengatakan penting terus membahas sinkronisasi kelembagaan dan lembaga penyiaran dalam pengarusutamaan Pancasila di berbagai media.

UKP-PIP merupakan lembaga yang membantu presiden untuk mengarahkan kebijakan umum pembinaan Pancasila dan melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pengendalian pemahaman Pancasila.

“UKP-PIP akan memberikan konten, substansi, lalu jaringan penyiaran pemerintah akan memfasilitasi untuk penyebarannya,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama TVRI Helmy Yahya menyampaikan sebagai televisi publik, TVRI terus mendorong pesan-pesan kebangsaan, harmoni, toleransi, anti hoaks dalam program dan berita-berita TVRI.

“Tantangannya di proses kreatif. Bagaimana bikin acara yang tidak dogmatis, tapi pesannya sampai. Untuk itu, kami juga bikin acara ‘Gue Pancasila’,” kata Helmy.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan pesan agar Pancasila bisa diamalkan, dikonkretkan, diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan di dalam kehidupan sehari-hari.

Kepala Negara juga menegaskan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dengan beranekaragam suku, agama dan bahasa. Ini harus terus dijaga. Pancasila harus menjadi ideologi yang bekerja dalam sistem serta kebijakan, baik di bidang ekonomi, politik maupun sosial-budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper