Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Ekspor IKM Bali Sentuh US$679 Juta Pada 2017

Nilai ekspor Industri Kecil Menengah (IKM) di Bali rata-rata tumbuh 9,21% per tahun dalam lima tahun terakhir, dengan nilai mencapai US$679 juta, atau sekitar Rp9,2 triliun, pada 2017.
Pasar oleh-oleh di Ubud, Bali./tripadvisor
Pasar oleh-oleh di Ubud, Bali./tripadvisor

Bisnis.com, DENPASAR -- Nilai ekspor Industri Kecil Menengah (IKM) di Bali rata-rata tumbuh 9,21% per tahun dalam lima tahun terakhir, dengan nilai mencapai US$679 juta, atau sekitar Rp9,2 triliun, pada 2017.

Adapun pertumbuhan jumlah IKM di Pulau Dewata dalam periode yang sama rata-rata naik 6,14% per tahun. Pada 2013, angkanya 11.905 IKM dan tahun lalu menjadi 14.992 IKM. 

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bali I Putu Astawa mengatakan peningkatan ini menunjukkan hasil kerja seluruh komponen masyarakat. Dia pun mengajak pelaku IKM di Bali untuk makin melebarkan sayap dan menangkap peluang komunitas ASEAN.

"Tugas kita bersama untuk menumbuhkan IKM dalam negeri sebagai penggerak ekonomi masyarakat kita," paparnya dalam sambutan pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Strategi UMKM Bali Menghadapi Persaingan di Era Milenia, Kamis (22/2/2018).

Astawa mengharapkan pembangunan IKM dapat mendorong keanekaragaman karya seni masyarakat Bali. Produk IKM juga diupayakan dapat mendukung sektor pariwisata dan menjadi komoditas ekspor.

Untuk mengerek kinerja ekspor, Pemerintah Daerah (Pemda) Bali telah mengambil langkah-langkah penguatan lewat dikeluarkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 3 tahun 2012 tentang Perlindungan, Pemberdayaan dan Pembinaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Selain itu, ada pula Perda Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pariwisata Budaya dan Perda Nomor 3 tahun 2013 tentang Perlindungan Buah Lokal. Pemda Bali juga menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Standarisasi Nasional Republik Indonesia untuk membangun brand image Bali dan melindungi produk-produk IKM Pulau Dewata.

"Hal ini sejalan dengan Nawacita Presiden Joko Widodo yang menyebutkan pentingnya meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar Internasional," lanjut Astawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper