Kabar24.com, JAKARTA--Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan bahwa Partai Demokrat akan kesulitan dalam membentuk poros sendiri setelah melihat peta politik satu tahun menjelang Pilpres 2019 yang kian mengukuhkan kubu Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto.
Menurutnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus berupaya keras untuk menandingi Jokowi dan Prabowo. Untuk itu, menurut Hanta, Demokrat akan berada dalam dua pilihan, berkoalisi dengan Prabowo atau dengan Jokowi pada Pemilu Presiden 2019.
Akan tetapi Hanta melihat kecenderungan pilihan Demokrat adalam berkoalisi dengan Jokowi. Hasil survei yang dilancarkan Poltracking sendiri menunjukkan, nama Jokowi dan Prabowo mendominasi survei calon presiden 2019.
Dalam kondisi demikian, Hanta menilai Demokrat akan menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden di antara dua figur tersebut. Pasalnya, nama Agus Harimurti masuk dalam radar cawapres dengan tingkat dukungan paling tinggi.
Di antara lima nama yang disurvei oleh Poltracking, elektabilitas Agus Harimurti mencapai 14,3%, kemudian disusul oleh Ridwan kamil 11,3%, Anies Baswedan 11,2%, Gatot Nurmantyo 10,7% dan Muhaimin Iskandar 7,1% untuk mendampingi Jokowi.
Sedangkan untuk mendampingi Prabowo, Agus Harimurti juga memimpin dengan perolehan angka 16,5%, disusul oleh Anies Baswedan 16,4%, Gatot Nurmantyo 13,5%, Ahmad Heryawan 4,7%, dan Zulkifli Hasan 1,6%.
Baca Juga
Poltracking melakukan survei di 34 provinsi di Indonesia dengan 1.200 responden. Metode yang digunakan ialah stratified multistage random sampling dengan margin error 2,83% pada tingak kepercayaan 95%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel