Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Keluarkan Rekomendasi Hambatan Impor Baja dan Aluminium

Kementerian Perdagangan AS merekomendasikan adanya hambatan impor yang diberlakukan terhadap impor baja dan aluminium, termasuk dari China dan negara-negara lainnya.
Pabrik baja di Jiaxing, Provinsi Zhejiang, China/Reuters-William Hong
Pabrik baja di Jiaxing, Provinsi Zhejiang, China/Reuters-William Hong

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan AS merekomendasikan adanya hambatan impor yang diberlakukan terhadap impor baja dan aluminium, termasuk dari China dan negara-negara lainnya.

Reuters melansir Sabtu (17/2/2018), hambatan tersebut termasuk tarif impor per negara maupun global serta kuota impor. Presiden AS Donald Trump memiliki waktu hingga 11 April 2018 untuk mengumumkan keputusannya atas rekomendasi baja dan 20 April 2018 untuk pembatasan aluminium.

"Presiden Trump memiliki kewenangan untuk memodifikasi rekomendasi ini atau memberikan proposal yang sama sekali berbeda," ungkap Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross.

Dia menuturkan tarif global akan mencakup semua produk baja dan aluminium impor dari China. Ross pun mengaku tidak akan terkejut jika ada negara-negara asal impor tersebut mengajukan gugatan ke WTO.

Tarif impor baja yang direkomendasikan untuk 12 negara asal impor adalah 53%. Ke-12 negara tersebut adalah Brazil, China, Kosta Rika, Mesir, India, Malaysia, Rusia, Korea Selatan, Afrika Selatan, Thailand, Turki, dan Vietnam.

Sementara itu, AS akan menerapkan kuota impor untuk negara-negara lainnya.

Untuk tarif impor aluminium, besarannya direkomendasikan sebesar 23,6% untuk produk dari China, Hong Kong, Rusia, dan Venezuela, dan Vietnam. Negara-negara lainnya akan diberikan kuota impor.

Ada pula opsi untuk menerapkan kuota impor global yang didasarkan pada perhitungan 63% ekspor baja masing-masing negara dari AS dan 87% ekspor aluminium masing-masing negara dari AS.

Menurut Ross, tidak ada penolakan atas rekomendasi ini dari pelaku industri yang menggunakan baja dan aluminium.

Kementerian Perdagangan AS menyatakan tujuan rekomendasi tersebut adalah mendorong produksi ke level yang lebih baik dan berkelanjutan bagi industri dalam negeri. Kebijakan ini diharapkan mampu mengerek utilisasi kapasitas pabrik-pabrik AS ke level 80%, di mana sekarang utilisasinya hanya 48% untuk pabrik aluminium dan 73% di pabrik baja.

Pemerintah AS juga menilai rekomendasi yang disampaikan tidak akan memicu kenaikan harga yang signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper