Bisnis.com, JAKARTA - Foto yang menunjukkan seorang pejabat kesehatan India kencing di pinggir jalan menjadi perbincangan di negara itu karena bertentangan dengan upaya pemerintah setempat mempromosikan kebersihan dan higienitas.
Dilansir dari The Guardian, Jumat (16/2/2018), Menteri Kesehatan Negara Bagian Rajasthan Kalicharan Saraf kedapatan buang air kecil di pinggir jalan di kota Jaipur. Di belakangnya terlihat seorang asisten menunggunya di samping mobil Saraf yang diparkir.
Foto itu diunggah di Twitter oleh seorang staf dari partai oposisi dan menjadi viral. Adapun Safar berasal dari Partai Bharatiya Janata (BJP), yang saat ini berkuasa.
Safar menolak mengomentari secara detil foto tersebut dan hanya mengatakan bahwa foto itu bukanlah suatu hal yang besar.
Salah satu program utama Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi adalah mengakhiri kebiasaan buang air di tempat publik selain toilet. Adalah suatu pemandangan yang biasa menemukan orang-orang buang air di pinggir jalan di India, baik di kota besar maupun di desa.
Diperkirakan sekitar 500 juta penduduk India masih buang air di luar ruang. Kebiasaan ini dituding sebagai penyebab utama tingginya angka kematian akibat diare di kelompok usia di bawah 5 tahun. Hampir 190.000 anak meninggal tiap tahunnya karena terpapar kondisi yang terkait dengan diare.
Untuk mempromosikan kebijakannya, PM Modi seringkali diperlihatkan sedang menyapu jalan. Dia juga membuat daftar 100 kota terbersih India, di mana Jaipur belum pernah masuk di dalamnya.
Sebagai upaya menghapus kebiasaan tersebut pada Oktober 2019, Modi mengklaim telah membangun 60 juta toilet umum di seluruh India sejak dia naik ke kursi presiden pada 2014. Masih ada 20 juta toilet umum lainnya yang bakal dibangun hingga pertengahan tahun depan.
"Kita harus membangun toilet sebelum membangun kuil," ujarnya dalam sebuah pidato, tahun lalu.
Namun, kajian yang dilakukan menunjukkan masih banyak warga India yang buang air di tempat terbuka meskipun sudah ada toilet umum yang area tempat tinggalnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
