Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Masih Bungkam Soal Korban Serangan AS di Suriah

Rusia masih belum memberikan pernyataan resmi mengenai laporan tewasnya sejumlah tentara bayaran dari negara tersebut akibat serangan udara pasukan AS di Suriah, pekan lalu.
Seorang pejuang dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) berdiri diantara reruntuhan gedung yang hancur di Raqqa, Suriah, Senin (25/9/2017)./Reuters
Seorang pejuang dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) berdiri diantara reruntuhan gedung yang hancur di Raqqa, Suriah, Senin (25/9/2017)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia masih belum memberikan pernyataan resmi mengenai laporan tewasnya sejumlah tentara bayaran dari negara tersebut akibat serangan udara pasukan AS di Suriah, pekan lalu.

Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengakui sejumlah warga Rusia berada di Suriah saat ini. Namun, Kremlin menyatakan tidak memiliki informasi konkrit dan detil yang bisa merujuk pada kesimpulan tertentu.

The Washington Post melansir Rabu (14/2/2018) waktu setempat bahwa sikap Kremlin berbeda dengan situasi yang terjadi di Voronezh, kota di barat daya Rusia. Sekitar 30.000 orang dilaporkan menghadiri pemakaman Roman Filipov, pilot yang pesawatnya ditembak jatuh dalam sebuah serangan di Suriah, setelah Menteri Pertahanan Sergei Shoigu memberikan penghormatan terakhir kepadanya di lapangan udara dekat Moskow.

Conflict Intelligence Team, sebuah kelompok independen yang mendeteksi pergerakan militan Rusia di Suriah, mengklaim telah mengonfirmasi delapan nama tentara bayaran Rusia yang terbunuh dalam serangan udara pekan lalu.

Laporan lainnya menyebutkan tentara bayaran Rusia yang terbunuh kemungkinan telah mencapai 100 orang, dua kali lipat dari 44 tentara resmi Rusia yang tewas di Suriah sejak Oktober 2015.

Serangan udara pekan lalu disebut sebagai serangan balasan oleh tentara AS setelah pangkalan militernya diserang oleh kelompok bersenjata pro Pemerintah Suriah. Masih belum jelas berapa jumlah korban dari peristiwa itu.

Di luar dukungan resmi Pemerintah Rusia terhadap pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al Assad, banyak tentara bayaran asal Negeri Beruang Merah yang bergerak bersama kelompok pendukung Assad lainnya.

Kepala Komando Pusat Angkatan Udara (AU) AS Letnan Jenderal Jeffrey Harrigian menyatakan pasukan AS dan Rusia seringkali terlibat kontak senjata. Namun, dia menolak menjelaskan siapa saja yang menjadi korban dalam serangan udara tersebut.

AS sebelumnya menyebutkan sekitar 100 tentara bayaran pendukung Presiden Assad tewas dalam serangan yang terjadi di Deir Al-Zour, Rabu (7/2). Tetapi, media Rusia memperkirakan jumlahnya lebih dari itu.

Putin dan Presiden AS Donald Trump telah berbicara melalui telepon pada Senin (12/2), tapi tidak disebutkan apakah keduanya membicarakan Suriah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : The Washington Post

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper