Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Phapros dan Bisnis Indonesia Gelar Seminar Mencegah Stunting, Meningkatkan Daya Saing

PT Phapros Tbk. bekerjasama dengan Harian Bisnis Indonesia menyelenggarakan Seminar Kesehatan dengan tema Mencegah Stunting, Meningkatkan Daya Saing Bangsa.
PT Phapros dan Bisnis Indonesia Gelar Seminar Mencegah Stunting, Meningkatkan Daya Saing/Herdiyan
PT Phapros dan Bisnis Indonesia Gelar Seminar Mencegah Stunting, Meningkatkan Daya Saing/Herdiyan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Phapros Tbk. bekerjasama dengan Harian Bisnis Indonesia menyelenggarakan Seminar Kesehatan dengan tema Mencegah Stunting, Meningkatkan Daya Saing Bangsa.

Seminar nasional tersebut digelar di Hall Gedung D Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (13/2/2018).

Sejumlah pembicara ternama hadir pada seminar itu, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, pakar gizi sekaligus Komisaris PT Phapros Tbk. Fasli Jalal, Ketua Rembuk Nasional Firdaus Ali, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Hanifa Maher Denny, dan Direktur Pemberitaan Harian Bisnis Indonesia Arif Budisusilo.

Di Indonesia, tercatat hampir 9 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami pertumbuhan yang tidak maksimal (stunted) akibat kekurangan gizi kronis. Dengan angka ini, Indonesia berada di peringkat kelima negara yang kekurangan gizi sedunia.

Fasli Jalal, pakar gizi yang juga duduk dalam Dewan Pembina Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), mengatakan stunting berpotensi mengancam generasi mendatang menjadi generasi yang hilang.

Kekurangan gizi pada usia dini dapat meningkatkan angka kematian untuk bayi dan anak, mudah terserang penyakit, dan kerja otak yang tidak optimal sehingga menurunkan kemampuan kognitif.

Ketua Rembuk Nasional Firdaus Ali mengatakan upaya pemerintah dalam menekan angka stunting terdiri dari tiga tahapan. Pertama, penentuan target, yakni menargetkan turunnya prevalensi stunting pada anak kurang dari 2 tahun dari 37% pada 2013 menjadi 28% pada 2019.

Kedua, program pencegahan berupa pelaksanaan pencegahan stunting dalam 1.000 hari pertama (dari janin hingga umur 2 tahun). Ketiga, partisipasi publik. Target dan program pemerintah membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.

Sementara itu, Direktur Utama PT Phapros Tbk. Barokah Sri Utami menuturkan saat ini pemerintah sedang aktif berusaha menurunkan penderita anemia pada remaja dan ibu hamil yang berujung menurunkan angka kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis (stunting) akibat kekurangan gizi.

Anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) itu berkontribusi mendukung program pemerintah tersebut dengan menyuplai tablet tambah darah (TTD) lewat e-katalog yang sudah dimenangkan.

“Selain TTD, kami juga punya produk multivitamin lain yang bisa mencegah stunting karena kandungan asam folat dan zat besinya tinggi,” ujar Emmy, sapaan akrab Barokah Sri Utami.
Selain itu, PT Phapros Tbk. memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) yang mendukung program pemerintah, seperti mendirikan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), sosialisasi dan edukasi tentang pencegahan stunting kepada Forum Posyandu Kota Semarang, serta program minum TTD bagi remaja putri di Semarang," ujar Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper