Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wisata Air Seolah Menjadi Kutukan bagi Turis China, 700 Orang Tewas

Sejak tahun lalu hingga 2018, air seolah-olah masih menjadi kutukan bagi wisatawan China yang melancong ke berbagai negara di dunia. Sudah sekitar 700 wisatawan asal China dilaporkan tewas saat berlibur di luar negeri pada 2017.
Ilustrasi/Shutterstock
Ilustrasi/Shutterstock

Bisnis.com, BEIJING - Sejak tahun lalu hingga 2018, air seolah-olah masih menjadi kutukan bagi wisatawan China yang melancong ke berbagai negara di dunia. Sudah sekitar 700 wisatawan asal China dilaporkan tewas saat berlibur di luar negeri pada 2017. Adapun, sepertiga dari korban ini meregang nyawa saat berada di objek wisata air.

Dengan banyaknya wisatawan China yang mengisi liburan Hari Raya Imlek di berbagai negara pada tahun ini, Kementerian Luar Negeri setempat mengingatkan pentingnya keselamatan jiwa mereka, terutama mereka yang hendak berenang dan snorkeling di objek wisata perairan.

Seorang pejabat senior Kemlu sebagaimana dikutip South China Morning Post, yang dipantau dari Antara, Selasa (13/2/2018), menyebutkan bahwa dari 700 warganya yang tewas saat berwisata di luar negeri, sepertiganya kehilangan nyawa saat berenang dan snorkeling.

"Masyarakat kami yang hendak liburan ke luar negeri, terutama ke negara-negara di Asia Tenggara, mohon lebih memperhatikan keselamatan jiwa jika berada di perairan," kata Deputi Direktur Pusat Kegawatdaruratan, Konsuler Pelayanan dan Perlindungan Masyarakat, Kemlu, Yang Shu.

Yang menyampaikan pernyataan di CCTV, stasiun televisi resmi China, itu sebagai tindak lanjut dari kasus tenggelamnya tujuh wisatawan China di perairan Thailand pada Januari 2018.

"Wisawatan harus yakin atas kemampuan mereka pada olahraga air seperti snorkeling dan butuh peralatan yang memadai untuk menghindari kecelakaan," ujarnya mengingatkan.

Kecelakaan lalu lintas menduduki peringkat ketiga kasus tewasnya wisatawan China di luar negeri sehingga dia mengingatkan para wisatawan China untuk memperhatikan keselamatan jika menyewa mobil untuk dikemudikan di jalan yang medan dan aturan berlalu lintasnya berbeda dengan di negaranya.

Ctrip, biro perjalanan wisata China berbasis daring terbesar memperkirakan, sekitar 6,5 juta warga China akan mengisi liburan Imlek selama sepekan mulai Kamis (15/2) ke luar negeri. Angka tersebut naik 6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Menurut Ctrip, Thailand, Jepang, dan Singapura menduduki peringkat tiga besar negara tujuan wisatawan China selama musim liburan Imlek, diikuti Vietnam, Indonesia, Amerika Serikat, Malaysia, Filipina, Australia, dan Kamboja.

Kemlu China mengingatkan warganya agar tidak berkunjung ke Maladewa dan Zambia, demikian juga beberapa kawasan di Pakistan, Afghanistan, dan Turki atas alasan keamanan.

Pada tahun lalu, jumlah wisatawan China yang berlibur di berbagai negara mencapai angka 131 juta orang atau naik 7% dibandingkan dengan jumlah wisatawan China pada tahun sebelumnya.

Indonesia kebagian sekitar 2 juta wisatawan China pada tahun lalu atau meleset dari target yang ditetapkan sebanyak 2,5 juta akibat penutupan sementara Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali, sebagai dampak dari letusan Gunung Agung di Kabupaten Karangasem.

Penutupan itu menyebabkan ribuan turis China panik dan telantar di Bandara Ngurah Rai pada akhir November 2017.

Wisatawan China sangat menggemari objek wisata air, termasuk pantai dan pemandangan bawah laut. Pada tahun ini pemerintah Indonesia menargetkan 3 juta kunjungan wisatawan China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper