Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan AS tidak bisa lagi menjadi mediator dalam pembicaraan damai dengan Israel.
Reuters melansir Selasa (13/2/2018), pernyataan itu disampaikannya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurut Abbas, perilaku AS membuat Palestina tidak bisa lagi menerima peran negara itu sebagai mediator.
"Mulai saat ini kami menolak bekerja sama dalam bentuk apapun dengan AS dalam statusnya sebagai mediator karena sikapnya tidak lagi bisa diterima," terang Abbas kepada Putin dalam sebuah pembicaraan antara kedua negara yang berlangsung di Moskow, Rusia.
Dia mengungkapkan Palestina menginginkan mekanisme pembicaraan damai baru untuk menggantikan Kuartet Timur Tengah. Misalnya, lanjut Abbas, model yang digunakan dalam pembicaraan kesepakatan nuklir damai Iran di mana ada beberapa negara yang terlibat.
Pada Desember 2017, Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan menyampaikan rencananya memindahkan kedutaan besar AS di Israel dari Tel Aviv ke kota itu. Langkah tersebut memicu kemarahan Palestina dan dikecam banyak negara karena dipandang merusak upaya perdamaian di Timur Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel