Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dunia Semakin Berkembang, Model Diplomasi Harus Disesuaikan

Presiden Joko Widodo berpesan kepada semua diplomat yang tengah bertugas untuk mengimplementasikan model diplomasi yang cepat, responsif, dan tanggap.
Presiden Joko Widodo (tengah) berfoto bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan para Duta Besar serta konsuler Indonesia di depan Gedung Pancasila, seusai membuka Rapat Kerja (Raker) Kepala Perwakilan RI (Keppri) di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Dwi Nicken Tari
Presiden Joko Widodo (tengah) berfoto bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan para Duta Besar serta konsuler Indonesia di depan Gedung Pancasila, seusai membuka Rapat Kerja (Raker) Kepala Perwakilan RI (Keppri) di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Dwi Nicken Tari

Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo berpesan kepada semua diplomat yang tengah bertugas untuk mengimplementasikan model diplomasi yang cepat, responsif, dan tanggap.

Di depan 134 perwakilan Indonesia di luar negeri, Jokowi mengungkapkan pentingnya upaya untuk melakukan inovasi di tengah ketidakpastian di dunia.

"Pendekatan baru harus terus disesuaikan. Diplomasi bukan buang uang tetapi harus menghasilkan uang. Diplomasi juga harus berpihak terhadap perlindungan warga negara Indonesia dan membela kedaulatan negara," katanya saat memberikan pengarahan Rapat Kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri, Senin (12/2/2018).

Menurutnya, menjadi diplomat di zaman seperti sekarang ini tidak mudah karena harus menghadapi banyak ketidakpastian mulai dari konflik, peperangan, krisis kemanusiaan, kejahatan lintas batas, terorisme, narkoba, hingga perdagangan orang.

Apalagi, Kepala Negara mengungkapkan sejumlah negara mulai menerapkan proteksionisme yang dapat dilihat dari peningkatan hambatan tarif dan nontarif.

Lebih lanjut, dia menambahkan selama 3 tahun terakhir, Indonesia mendapatkan apresiasi terhadap upayanya dalam berkontribusi dalam mewujudkan perdamaian baik di kawasan maupun di luar kawasan.

"Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut Indonesia sebagai teman sejati. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani memberikan penghargaan bagi Indonesia," ucapnya.

Hal lainnya juga ditunjukkan dengan kunjungan Jokowi ke Cox's Bazar di Bangladesh, lokasi pengungsian etnis Rohingnya beberapa waktu yang lalu.

"Kita akan membantu komunikasi antara Myanmar dengan Bangladesh," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper