Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mimpi Menteri Agama Lukman Hakim

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan dirinya bermimpi Indonesia memiliki pusat kajian manuskrip keagamaan.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin/Kemenag.go.id
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin/Kemenag.go.id

Kabar24.com, JAKARTA -  Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan dirinya bermimpi Indonesia memiliki pusat kajian manuskrip keagamaan.

“Ini barang yang sangat sophisticated (rumit), namun memuat rekaman masa lalu. Masa lalu harus kita kuasai. Bahkan semua kitab suci itu juga bicara masa lalu. Mimpi saya, kita harus punya pusat kajian manuskrip kegamaan yang spesifik dan menjadi program prioritas Puslitbang Lektur tahun 2018. Gambaran pelaksanaannya adalah seperti Baitul Quran,” kata Lukman dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/2/2018).

Persoalan manuskrip merupakan persoalan penting, karena manuskrip menyimpan informasi masa lalu yang perlu menjadi rujukan orang masa sekarang. “Pemahaman ini tidak semua orang memiliki,” ujar Lukman saat rapat pembahaan Pusat Kajian Manuskrip Keagamaan Nusantara di kantor Kementerian Agama.

Lukman menegaskan ide besar pendirian pusat kajian manuskrip keagamaan ini diperlukan adalah karena tidak semua orang mengerti dan peduli manuskrip.

Untuk itu, lanjutnya, naskah akademik yang komprehensif dan sistematis perlu dihadirkan segera serta mengundang pakar-pakar terkait untuk memastikan program-program strategis dan anggaran yang dibutuhkan.

Menteri Agama mendorong sosialisasi isi manuskrip tersebut kepada generasi milenial. Menurutnya, program-program unggulan terkait manuskrip perlu diciptakan agar dapat menyedot perhatian publik.

“Program ini harus terus digaungkan ke publik lewat media sosial, Facebook, Instagram, Twitter dan lainnya,” ujarnya.

Lukman menekankan naskah akademik harus disiapkan terlebih dulu tahun ini untuk menghadirkan Pusat Kajian Manuskrip Keagamaan Nusantara tersebut. Selanjutnya, kolaborasi dan bersinergi dengan lembaga-lembaga yang sudah ada adalah hal penting agar dapat sejalan dalam melaksanakan program-program prioritas.

Dalam keterangan tertulis yang sama, Kapus Litbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi M Zain mengatakan untuk merealisasikan gagasan Lukman tersebut, sejumlah program di Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi sedang direvisi pada tahun 2018.

Program itu antara lain melaksanakan benchmarking dan ekstradisi naskah di dalam dan luar negeri, penguatan dan pendirian lembaga tahqiq di 30 tempat sebagai bagian dari kerjasama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan pondok pesantren.

Selanjutnya, konservasi dengan mencari dan mengidentifikasi naskah pada 120 wilayah di seluruh Nusantara serta digitalisasi naskah 20.000 lembar pada 2018 yang akan dibuat aplikasi e-manuskrip di Android agar generasi milenial bisa menikmati khazanah intelektual Indonesia yang sangat kaya ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper