Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Bank Dunia Pertanyakan Skema Cryptocurrency

Presiden World Bank Group Jim Yong Kim menyebut mata uang virtual (cryptocurrency) mirip atau sebagai bentuk pengaplikasian skema Ponzi.
Cryptocurrency/Istimewa
Cryptocurrency/Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA—Presiden World Bank Group Jim Yong Kim menyebut mata uang virtual (cryptocurrency) mirip atau sebagai bentuk pengaplikasian skema Ponzi.

Kim mengatakan, dirinya sendiri bahkan belum memahami secara jelas pola dari mata uang virtual sebagai salah satu aset finansial terbaru.

Pernyataan Kim tersebut pun secara otomatis makin menurunkan legitimasi cryptocurrency seperti salah satunya Bitcoin di mata publik.

"Dalam hal menggunakan Bitcoin atau beberapa cryptocurrency lain, saya diberitahu bahwa sebagian besar mata uang virtual pada dasarnya adalah skema Ponzi. Saya bahkan belum mengerti secara penuh bagaimana cara kerjanya," katanya, seperti dikuti dari Bloomberg, Kamis (8/2/2018).

Dia pun mengaku sangat berhati-hati memahami dan menganalisa dengan teknologi blockchain.

Menurutnya, terdapat potensi dari teknologi blockchain tersebut untuk  digunakan di negara-negara berkembang, terutama untuk menerapkan praktik follow the money dan mengurangi korupsi.

Adapun, blockchain sendiri adalah istilah untuk sebuah platform yang menggunakan apa yang disebut buku besar terdistribusi yang memungkinkan aset digital diperdagangkan dengan aman.

Sebelumnya, Kepala Riset Investasi Global Goldman Sachs Group Inc. Steve Strongin memperkirakan, nilai tukar mata uang virtual (cryptocurrency) dapat kehilangan seluruh nilainya dalam beberapa waktu ke depan.

Strongin menyebutkan, perkiraan itu didasarkan pada terpangkasnya nilai tukar mata uang virtual sepanjang bulan lalu hingga US$500 miliar.

Dia pun memprediksikan, kepopuleran mata uang virtual seperti Bitcoin, Ripple dan Ethereum akan tergantikan oleh jenis alat tukar jenis baru.

Kendati demikian, dia tidak menyebutkan perkiraan waktu, kapan nilai cryptocurrency kehilangan nilainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper