Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyair Muda Galang Perlawanan Terhadap Manipulasi Sejarah Sastra

Organisasi Penyair Muda Indonesia (PMI) mendesak adanya perhatian serius dari kalangan sastrawan untuk melawan manipulasi sejarah sastra, pascapolemik kesusastraan terkait proyek Puisi Esai yang dimotori Denny Januar Ali, pendiri Lingkaran Survei Indonesia.
Taman Ismail Marzuki (TIM), salah satu pusat kegiatan sastra./Istimewa
Taman Ismail Marzuki (TIM), salah satu pusat kegiatan sastra./Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA - Organisasi Penyair Muda Indonesia (PMI) mendesak adanya perhatian serius dari kalangan sastrawan untuk melawan manipulasi sejarah sastra, pascapolemik kesusastraan terkait proyek Puisi Esai yang dimotori Denny Januar Ali, pendiri Lingkaran Survei Indonesia.

PMI menilai perlawanan tersebut harus diakomodasi dalam sebuah gerakan pemuda. Gerakan tersebut nantinya bertindak sebagai perwakilan yang menyampaikan keberatan terhadap penohokan terus menerus secara sepihak oleh Denny JA dan kelompoknya.

“Pada 20 Januari kami telah membuat petisi yang intinya menolak proyek puisi esai yang diinisiasi Denny JA. Tujuannya adalah agar tidak terjadi manipulasi sastra lebih lanjut oleh gerakan tersebut,” tulis organisasi tersebut dalam rilisnya pada Selasa (6/2/2018).

Mereka mengatakan hingga saat ini petisi telah ditandangani oleh 3.053 termasuk Saut Situmorang, Hasan Aspahani, Gus TF, dan Ahda Imran. Petisi tersebut segera dikirim kepada lembaga yang berkepentingan dengan berbagai aktivitas kesusasteraan.

Lembaga-lembaga tersebut a.l. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia, Kementerian Pariwisata Indonesia, Badan Pengembangan Bahasa dan Pembinaan Bahasa dan serta Balai Bahasa/Kantor Bahasa, Badan Ekonomi Kreatif, Persatuan Penulis Indonesia, Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia, Komite Buku Nasional, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Ikatan Penerbit Indonesia, dan Komis X DPR RI.

Selain itu, PMI meminta agar seluruh Dewan Kesenian yang ada di Indonesia untuk menyatakan sikap mereka secara terbuka di media terkait polemik yang terjadi. Menueut PMI, setiap Dewan Kesenian pasti memilki komite sastra yang seharusnya menyuarakan sikap tegasnya terkait isu ini demi keberlangsungan sastra Indonesia menjadi lebih baik.

"Dewan Kesenian Jakarta misalnya, yang menjadi patron dewan kesenian dari daerah lain saja tidak bersuara terkait polemik ini. Padahal, DKJ memiliki Komite Sastra yang setidaknya punya andil untuk meluruskan," demikian pernyataan PMI.

Untuk diketahui, Perkumpulan PMI akan mengirimkan petisi penolakan puisi esai pekan depan. Penyarahan petisi ini akan dilakukan oleh perwakilan yang ada di Jakarta.

"Namun, bagi kawan-kawan di daerah yang ingin membantu, silakan buat gerakan penolakan dengan mendatangi Dewan Kesenian daerah setempat. Nanti, jika diperlukan, kami kirim petisi disertai surat desakan tersebut melalui email kawan-kawan di daerah untuk disampaikan ke Dewan Kesenian masing-masing," papar PMI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper