Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pria Italia Ditahan Setelah Tembaki Migran Afrika

Seorang pria Italia ditahan setelah menembaki sekelompok migran asal Afrika di pusat kota Macerata, Italia. Penembakan yang terjadi pada Sabtu (3/2/2018) waktu setempat itu melukai enam orang.
Mobil Luca Traini, pelaku penembakan atas sejumlah migran Afrika, di Macerata, Italia, Sabtu (3/2)./Reuters
Mobil Luca Traini, pelaku penembakan atas sejumlah migran Afrika, di Macerata, Italia, Sabtu (3/2)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Seorang pria Italia ditahan setelah menembaki sekelompok migran asal Afrika di pusat kota Macerata, Italia.

Penembakan yang terjadi pada Sabtu (3/2/2018) waktu setempat itu melukai enam orang. Peristiwa ini terjadi hanya beberapa hari setelah seorang migran asal Nigeria ditangkap karena terkait dengan mutilasi atas seorang perempuan Italia berusia 18 tahun.

Reuters melansir Senin (5/2/2018), penembakan dilakukan oleh Luca Traini yang berusia 28 tahun. Dia disebut mengenakan bendera Italia di bahunya ketika ditangkap dan para saksi melihat Traini memberikan penghormatan secara fasis sebelum diborgol.

Traini menembaki para migran di beberapa lokasi dari dalam mobil Alfa Romeo hitam. "Dia mengemudikan mobilnya di jalanan dan ketika melihat orang kulit hitam, dia langsung menembaki mereka," ujar Marcello Mancini, warga Macerata.

Polisi mengatakan satu dari enam korban mengalami cedera serius dan membutuhkan operasi. Namun, tidak ada detil lebih lanjut yang diberikan.

Traini juga menembaki kantor Partai Demokrat, partai kiri tengah yang berkuasa saat ini, tapi tidak ada korban. Partai tersebut menyatakan dia menjadi salah satu kandidat dari Liga Utara (Northern League), partai kanan, dalam sebuah pemilu lokal tahun lalu, tapi tidak mendapat suara satupun.

Liga Utara mendukung kebijakan anti imigran dan merupakan bagian dari aliansi kanan tengah yang didukung mantan Perdana Menteri (PM) Silvio Berlusconi. Aliansi ini memimpin survei atas pemilu nasional yang bakal digelar pada 4 Maret 2018.

Pemimpin Liga Matteo Salvini mengatakan tidak mendukung penembakan tersebut tapi menyalahkan imigrasi massal atas tingginya tensi.

"Saya tidak sabar untuk masuk ke pemerintahan dan mengembalikan keamanan, keadilan sosial, dan kedamaian ke Italia," tuturnya.

Sementara itu, pemimpin Partai Demokrat Matteo Renzi meminta masyarakat untuk tenang.

"Pelaku penembakan adalah orang gila. Tetapi, negara ini lebih kuat dibandingkan dia," paparnya.

Adapun PM Paolo Gentiloni menyatakan Italia akan menghukum berat siapapun yang mempromosikan kekerasan.

"Kita akan menghentikan risiko ini. Kita akan segera menghentikannya. Kita akan menghentikannya bersama. Kebencian dan kekerasan tidak akan bisa memecah kita," tegasnya.

Lebih dari 600.000 migran, sebagian besar dari Afrika, sampai ke Italia menggunakan perahu dalam empat tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper