Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dituding Gunakan Monyet Dalam Tes Berbahaya, VW Luncurkan Investigasi Internal

New York Times melaporkan VW menggunakan jasa European Research Group on Environment and Health in the Transport Sector (EUGT) untuk melakukan tes tersebut, di mana monyet sengaja terpapar asap yang dihasilkan. Penelitian yang digelar pada 2014 itu ditujukan untuk menangkis laporan bahwa asap mesin diesel berbahaya bagi kesehatan dan bisa mengakibatkan kanker.
Logo VW/Reuters-Arnd Wiegmann
Logo VW/Reuters-Arnd Wiegmann

Bisnis.com, JAKARTA - Volkswagen (VW) kembali didera kabar tak mengenakkan setelah disebut menggunakan monyet dalam tes asap diesel beracun.

Kabar itu muncul setelah New York Times melaporkan VW menggunakan jasa European Research Group on Environment and Health in the Transport Sector (EUGT) untuk melakukan tes tersebut, di mana monyet sengaja terpapar asap yang dihasilkan. Penelitian yang digelar pada 2014 itu ditujukan untuk menangkis laporan bahwa asap mesin diesel berbahaya bagi kesehatan dan bisa mengakibatkan kanker.

Perusahaan asal Jerman itu pun langsung meminta dilakukan penyelidikan internal untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas tes ini.

"Saya akan melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk memastikan hal ini diselidiki secara detil. Siapapun yang bertanggung jawab tentu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Komisaris Utama VW Hans Dieter Poetsch dalam pernyataan resmi, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (30/1/2018).

EUGT telah dibubarkan tahun lalu dan seluruh pendanaannya berasal dari VW, Daimler, dan BMW. Ketiga perusahaan ini telah mengecam tes terhadap hewan.

VW mengungkapkan beberapa karyawan mereka di divisi pengembangan teknis dan cabang di AS, termasuk dari bagian legal, mengetahui adanya tes tersebut. Namun, perusahaan menegaskan penelitian ini tidak pernah dibicarakan di rapat manajemen.

Terkait hal ini, Pemerintah Jerman menyatakan tes semacam ini tidak dibenarkan. "Tes terhadap monyet atau manusia adalah tidak etis, tidak dapat dibenarkan, dan memunculkan banyak pertanyaan mengenai siapa dalangnya," ujar juru bicara Pemerintah Jerman Steffen Seibert.

Kasus ini menjadi pukulan berat bagi VW setelah menghadapi skandal emisi beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper