Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negara Palestina Merdeka Dengan Perbatasan 1967

Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat pada Ahad (28/1) mengatakan satu-satunya cara untuk mewujudkan perdamaian adalah berdirinya Negara Palestina Merdeka dengan perbatasan 1967.
Bendera Palestina/aljazeera.net
Bendera Palestina/aljazeera.net

Bisnis.com, RAMALLAH, Palestina - Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat pada Minggu (28/1/2018) mengatakan satu-satunya cara untuk mewujudkan perdamaian adalah berdirinya Negara Palestina Merdeka dengan perbatasan 1967.

Ia menekankan Jerusalem Timur adalah Ibu Kota Negara Paletina pada masa depan dan menganggap diakhirinya pendudukan Israel adalah dasr untuk mencapai perdamaian yang menyeluruh, adil dan abadi di wilayah tersebut.

Pernyataan Erekat dikeluarkan setelah penyelenggaraan pertemuan terpisah dengan Wakil Perdamaian PBB untuk Timur Tengah Nikolay Mladenov dan Perdana Menteri Belgia Elio Di Rupo di kantornya di Kota Jericho (Ariha) di Tepi Barat Sungai Jordan, kata satu pernyataan yang dikeluarkan kantor Erekat.

Pernyataan dari kantor Erekat, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi, mengatakan keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel "hanya akan memperluas lingkaran kerusuhan, kekacauan, ekstremisme dan Pertumpahan Darah; bukan hanya antara Israel dan Palestina, tapi juga di seluruh Wilayah Timur Tengah".

Dalam kesempatan lain, Raja Jordania Abdullah II pada Ahad mengatakan masalah Jerusalem mesti diselesaikan melalui pembicaraan langsung dan sebagai bagian dari penyelesaian langgeng antara Palestina dan Israel, demikian laporan kantor berita resmi Jordania, Petra.

Raja Abdullah mengeluarkan pernyataan itu dalam pertemuan dengan Presiden jerman Frank-Walter Steinmeier di Ibu Kota Jordania, Amman, tempat ia mengatakan penyelesaian mesti menghasilkan berdirinya Negara Palestina Merdeka dengan Jerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya.

Raja Abddulah kembali menyampaikan dukungan Jordania bagi penyelesaian dua-negara sebagai satu-satunya cara mengakhiri konflik tersebut.

Pembahasan juga mencakup kerja sama antara kedua negara di bidang keamanan dan pertahanan. Sehubungan dengan itu, Jordania menyampaikan penghargaan bagi dukungan Jerman yang berlanjut buat kerajaannya.

Pejabat senior Jerman tersebut menekankan dukungan negerinya buat Jordania, yang menampung sangat banyak pengungsi Suriah.

Jerman, katanya, mendukung Jordania untuk membantu mengurangi beban negeri itu dan bersedia melanjutkan dukungannya buat Jordania.

Pembicaraan juga mencakup perkembangan di Suriah dan Timur Tengah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA/XINHUA-OANA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper