Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Menteri Inggris Kirim Surat Terbuka Terkait Brexit

Tiga menteri Inggris mengirimkan surat terbuka kepada para pebisnis negara tersebut. Surat itu berisi janji mereka untuk mempercepat diraihnya kesepakatan pada masa transisi Brexit.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA—Tiga menteri Inggris mengirimkan surat terbuka kepada para pebisnis negara tersebut. Surat itu berisi janji mereka untuk mempercepat diraihnya kesepakatan pada masa transisi Brexit.

Adapun, surat tersebut dipublikasikan oleh, Kanselir Exchequer Philip Hammond, Menteri Brexit David Davis, dan Menteri Bisnis, Energi dan Industri Greg Clark pada Sabtu (27/1) waktu setempat.

Mereka berharap, surat terbuka itu akan memberikan kepastian baru berupa komitmen pemerintah, kepada para pebisnis, terkait masa depan hubungan Inggris dan Uni Eropa.

“Kami berjanji akan memperjuangkan masa transisi pascaBrexit selama dua tahun, di mana pada periode itu persyaratan perdagangan dengan 27 negara anggota Uni Eropa lain tidak akan berubah,” tulis ketiga menteri tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (28/1/2018).

Mereka juga menyebutkan selama masa transisi, Inggris akan mematuhi peraturan Uni Eropa. Negeri Ratu Elizabeth juga akan mempertahankan akses bebas warga negara Uni Eropa di Inggris.

Ketiga menteri itu juga meyakinkan bahwa seluruh perdagangan dalam bentuk barang dan jasa, terutama keuangan akan tetap dapat dilaksanakan dengan Uni Eropa, seperti yang dilakukan saat ini.

Seperti diketahui, periode transisi Brexit dijadwalkan dimulai pada Maret 2019. Namun, hingga kini, baik Inggris dan Uni Eropa belum menemukan kesepakatan kerja sama yang baru selama masa transisi.

Apabila sesuai jadwal, kesepakatan pada periode transisi itu diresmikan pada akhir tahun lalu. Namun, pembahasan yang berlarut-larut dan cenderung alot di beberapa sektor, membuat kesepakatan itu belum diresmikan hingga kini.

“Kami berjanji untuk mendapatkan kesepakatan tersebut pada kuartal I/2018,” ujar ketiga mentri tersebut.

Di sisi lain, seperti dikabarkan oleh Daily Telegraph, pejabat Inggris dan Uni Eropa dikabarkan mengadakan diskusi rahasia untuk memperpanjang masa transisi  dari awalnya dua tahun menjadi tiga tahun.

Menurut sumber Daily Telegraph yang enggan disebutkan namanya tersebut, Pemerintah Inggris khawatir bahwa masa transisi selama dua tahun terlalu singkat. Untuk itu mereka mengajukan perpanjangan waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper