Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sengketa Perdagangan, Bombardier Menang atas Boeing

Perusahaan pembuat pesawat asal Kanada, Bombardier Inc., memenangkan kasus sengketa perdagangan bebas dengan Amerika Serikat pada Jumat (26/1/2018) dalam pertemuan NAFTA.
Perusahaan pembuat pesawat asal Kanada, Bombardier Inc./Istimewa
Perusahaan pembuat pesawat asal Kanada, Bombardier Inc./Istimewa

Kabar24.com, MONTREAL - Perusahaan pembuat pesawat asal Kanada, Bombardier Inc., memenangkan kasus sengketa perdagangan bebas dengan Amerika Serikat pada Jumat (26/1/2018) dalam pertemuan NAFTA.

Dilansir melalui Reuters, pengadilan AS secara tidak terduga menolak pengaduan Boeing Co terhadap dugaan dumping oleh Bombardier dalam kasus penjualan 75 unit jet kepada Delta. Keputusan tersebut memungkinkan perusahaan Kanada lainnya untuk membidik pangsa pasar AS yang menguntungkan.

"Perdagangan Kanada-Amerika Serikat penting bagi kemakmuran kedua negara kita. Keputusan ini akan mendukung pekerjaan kelas menengah masing-masing negara," kata Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland dalam sebuah pernyataan.

Sejak berada di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, AS kerap mengambil sikap isolatif, mereka menginginkan perubahan besar pada perjanjian trilateral North American Free Trade Agreement (NAFTA).

Jerry Dias, kepala serikat pekerja yang mewakili beberapa pekerja Bombardier, mengatakan kepada wartawan bahwa keputusan tersebut merupakan tamparan di muka bagi pemerintahan Trump. Dengan mengambil sikap proteksionis terhadap hubungan ekonomi antarnegara yang terjalin erat adalah sikap yang "bodoh".

Sengketa Perdagangan, Bombardier Menang atas Boeing

Dias turut hadir dalam pertemuan yang akan membahas revisi pakta NAFTA 1994 yang dihadiri oleh tim dari Kanada, AS dan Meksiko di Montreal, Kanada. Meski demikian proses revisi saat ini baru mencapai enam dari tujuh putaran dan berjalan sangat lamban, Meksiko menyarankan agar perundingan dapat diperpanjang.

Menurut mereka akan dibutuhkan lebih banyak waktu untuk mengatasi pertentangan yang dapat merusak perjanjian senilai USD1,2 triliun tersebut.

Dias, mengatakan bahwa perundingan tersebut tidak mengalami kemajuan yang disebabkan oleh serangkaian proposal AS yang diperdebatkan.

Berdasarkan sumber yang turut hadir dalam perundingan tersebut, para perwakilan ketiga negara berencana untuk melanjutkan perundingan di Meksiko pada akhir Februari.

Meski proses awalnya dijadwalkan selesai pada akhir Maret untuk menghindari bentrokan dengan pemilihan presiden Meksiko pada bulan Juli, Menteri Ekonomi Ildefonso Guajardo mengatakan bahwa timeline dapat diperpanjang.

"Negosiasi ini masih bisa mencapai kesepakatan antara Februari dan akhir Juli," katanya kepada Reuters.

Sengketa Perdagangan, Bombardier Menang atas Boeing

Wakil Menteri Ekonomi Meksiko Juan Carlos Baker menampik klaim bahwa kemajuan perundingan revisi NAFTA berjalan lamban.

"Saya membantah gagasan bahwa perundingan tidak bergerak maju, atau belum berkembang, atau dengan cara apapun, bentuk atau bentuknya macet," kata Baker.

Dia optimistis bahwa hasil dari putaran kali ini akan akan disambut baik oleh menteri dari tiga negara saat mereka bertemu pada hari Senin untuk meninjau ulang pekerjaan pekan ini.

Tiga negara tersebut saat ini tengah menyusun rencana tambahan waktu perundingan di Meksiko yang kemungkinan akan dimulai pada 26 Februari 2018 menjelang putaran terakhir di Washington pada Maret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper