Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dugaan Sementara Penyebab Robohnya Selasar BEI

Pemerintah masih melakukan investigasi penyebab runtuhnya selasar lantai Mezannine Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II. Meski demikian, dugaan sementara telah terjadi kegagalan kinerja joint pada PC-Strand.
Suasana  pascaruntuhnya salah satu selasar di bagian dalam Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Senin (15/1)./JIBI-Endang Muchtar
Suasana pascaruntuhnya salah satu selasar di bagian dalam Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Senin (15/1)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah masih melakukan investigasi penyebab runtuhnya selasar lantai Mezannine Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II. Meski demikian, dugaan sementara telah terjadi kegagalan kinerja joint pada PC-Strand.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahaan Rakyat Syarif Burhanuddin mengatakan kegagalan kinerja joint pada PC-Strand sebagai penggantung karena tidak tercapainya gaya tarik (tension) minimal pada PC-Strand tersebut. Hal itu menyebabkan penguncian wedge/baji pada sistem angkur menjadi tidak optimal. "Ini masih dilakukan investigasi lanjut," ujarnya, Jumat (26/1/2018).

Sistem struktur selasar menggunakan struktur gantung dengan 3 buah PC-Strand independent yang masing-masing dilengkapi End-Socket. Sambungan batang baja dengan balok/dinding pada struktur utama dipasang menggunakan 4 buah baut (Dynabolt).

"Pada saat runtuh struktur menjadi kantilever secara mendadak, yang tidak bisa ditahan sistem karena terlepasnya PC strand di bagian atas," katanya.

Detail penggantung di lantai atas menggunakan sistem angkur yang ditanam pada balok lantai 2 dan sambungan PC-Strand dengan balok lantai atas menggunakan sistem angkur dengan penguncian wedge/beji.

Syarif menyarankan kepada pemilik dan pengelola Bangunan Gedung BEI untuk dilakukan pemeriksaan keandalan struktur Selasar pada Tower I, Gedung BEI, dengan maksud memeriksa kelaikan fungsi selasar untuk menjamin keselamatan pengguna bangunan gedung.

Pihaknya akan melakukan pengujian untuk pembuktian secara ilmiah terkait dengan perilaku sistem pengunci PC strand.

"Kami akan melakukan penyempurnaan SNI yang mengatur penggunaan PC strand dengan penguncinya pada sistem konstruksi," ucapnya.

Antisipasi

Untuk mengantisipasi kegagalan konstruksi bangunan dan gedung, Kementerian PUPR membentuk Komisi Keselamatan Bangunan Gedung (KKBG) yang ditargetkan dapat terbentuk pada Februari mendatang.

Selama ini terkait keselamatan gedung sebenarnya telah diserahkan ke Pemerintah Daerah. Namun, implementasinya belum maksimal sehingga dinilai perlu dibentuk KKBG.

"Ini masih dalam proses penyelesaian Permen. Kehadiran KKBG telah sesuai dengan UU Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung. Februari selesai," tutur Syarif.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bina Penataan Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya Iwan Suprijanto menambahkan kejadian runtuhnya selasar (balkon) Tower II gedung BEI ini masuk kategori kegagalan bangunan pasca konstruksi.

Selama ini, kewenangan penyelenggaraan bangunan gedung dan sertifikasi laik fungsi didelegasikan kepada pemerintah daerah (pemda). "Tapi kami sadar sepenuhnya, implementasi di daerah belum seperti yang diharapkan," ujarnya.

Nantinya KKBG akan bertugas mulai dari perencanaan, kontruksi hingga pasca konstruksi melakukan pemeriksaan terhadap gedung dengan memiliki ketinggian tertentu dan kondisi tertentu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Rahayuningsih
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper