Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

'Our Eyes', Kerja Sama Pertukaran Informasi Strategis Antarnegara Asean

Indonesia bersama lima negara Asia Tenggara yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura menyepakati kerja sama di bidang pertukaran informasi strategis dengan nama Our Eyes.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pengarahan dalam pembukaan Rakornas Pertahanan Negara di Kemenhan, Jakarta, Kamis (3/12). /Antara
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pengarahan dalam pembukaan Rakornas Pertahanan Negara di Kemenhan, Jakarta, Kamis (3/12). /Antara

Kabar24.com, JAKARTA — Indonesia bersama lima negara Asia Tenggara yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura menyepakati kerja sama di bidang pertukaran informasi strategis dengan nama “Our Eyes".

Kesepakatan kerja sama ini ditandai dengan acara peluncuran “Our Eyes”  yang ditandai dengan penandatanganan pernyataan bersama (joint statement) dan memukul gong secara bergantian oleh pejabat dari setiap negara.

Para pejabat itu antara lain Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Brunei Darussalam Dato Seri Pahlawan Haji Abdul Aziz bin Haji Mohd Tamit.

Peserta lainnya adalah Wamenhan Malaysia YB Dato’ Sri Mohd Johari bin Baharum, Undersecretary for Defence Operation DOD Philippines Cesar B. Yano, Senior Minister of State for Defence and Foreign Affairs Singapore Dr. Mohammad Maliki bin Osman dan Wamenhan Thailand Jenderal Chaichan Changmonkol

Ryamizard mengatakan peluncuran “Our Eyes” merupakan wujud konkrit kerja sama enam negara di kawasan dalam rangka perang terhadap terorisme dan radikalisme yang sedang berkembang pesat dan telah menjadi kekhawatiran hampir semua negara di dunia dewasa ini.

Menurutnya, kecenderungan perkembangan lingkungan strategis di masa kini semakin sulit diprediksi dan penuh ketidakpastian. Ancaman di masa depan tidak lagi hanya ancaman konvensional atau ancaman konflik antarnegara, namun ancaman realistis dari ideologi tertentu dan kelompok masyarakat lintas negara yang tidak puas dan terpinggirkan menjadi semakin nyata.

Di saat kawasan ini sedang menghadapi ancaman nyata di depan mata, sambung Ryamizard, peluncuran “Our Eyes” ini diharapkan menjadi momentum yang tepat bagi kepemimpinan pertahanan terkait perang terhadap terorisme dan radikalisme di kawasan.

Peluncuran “Our Eyes” ini juga dapat menjadi barometer awal kerja sama enam negara yang paling terpengaruh terorisme dan radikalisme di kawasan Asia Tenggara. Bahkan bukan tidak mungkin di masa depan, kerja sama “Our Eyes” akan berkembang bukan saja terkait bidang terorisme dan radikalisme tetapi meningkat di bidang kerja sama keamanan lainnya.

“Saat ini baru melibatkan 6 dari 10 negara Asean, namun diharapkan di masa depan, forum “Our Eyes” akan berkembang keanggotaannya secara lebih luas di masa mendatang," papar Ryamizard dalam keterangan tertulis yang dirilis di laman situs Kementerian Pertahanan, Kamis (25/1/2018).

Konsep “Our Eyes” disebut merupakan platform kerja sama konkrit yang digagas oleh Menteri Pertahanan RI dan telah didukung secara aklamasi oleh para Menhan ASEAN. Konsep ini seperti konsep “Five Eyes” Amerika dan sekutunya yang melibatkan unsur kerja sama pertahanan atau militer dan jaringan intelijen secara terintegrasi.

Latar belakang gagasan atau inisiatif kerja sama “Our Eyes” ini dipengaruhi oleh adanya ancaman terorisme dan radikalisme di kawasan Asia Tenggara. Mengingat masing – masing negara memiliki cara yang berbeda dalam menanggulangi ancaman tersebut maka dibutuhkan sinergitas dan koordinasi dalam rangka mendapatkan informasi yang strategis.

Dengan adanya kerja sama “Our Eyes” ini, maka negara–negara ASEAN diharapkan akan dapat lebih cepat, tepat, akurat dan kekinian dalam menanggulangi ancaman radikalisme, estrimisme dan terorisme sehingga dapat meminimalisir jatuhnya korban.

Dalam mekanisme konsep “Our Eyes” ini, negara–negara peserta dapat saling bertukar informasi strategis yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan operasi melawan terorisme.

Pembaruan informasi strategis terkini terkait dengan terorisme dan radikalisme tersebut nantinya akan sangat membantu dalam mempertajam asumsi atau prediksi situasi, serta mendukung dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam upaya penanggulangan terorisme dan radikalisme.

Sebelum acara peluncuran ini, mekanisme terkait konsep kerja sama “Our Eyes” tersebut telah dibahas bersama oleh enam negara melalui pertemuan Joint Working Group pada tanggal 30 November 2017 di Jakarta dan 24 Januari 2018 di Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper