Bisnis.com, JAKARTA – Proyeksi berlanjutnya ekspansi pertumbuhan ekonomi global pada 2018 oleh IMF serta langkah akuisisi Bioveratif oleh Sanofi mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini, Selasa (23/1/2018).
Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:
Menanti Babak Baru AS-China. Akhir bulan ini atau paling lambat Februari 2018 akan menjadi waktu yang sangat menentukan bagi hubungan Amerika Serikat dengan China. Pasalnya, pada periode tersebut, dunia bakal melihat babak baru sektor perdagangan antara kedua negara tersebut. (Bisnis Indonesia)
Pertumbuhan Ekonomi Global Berlanjut. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global melanjutkan ekspansinya pada 2018 setelah menunjukkan kekuatan pada 2017. Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) Januari 2018, pertumbuhan ekonomi global diprediksi tumbuh 3,9% pada 2018 dan 2019. (Bisnis Indonesia)
Inggris Siap Tinggalkan UE. Pemerintah Inggris mengaku siap meninggalkan Uni Eropa (UE) dengan tidak lagi bergabung di pasar bebas blok tersebut pasca-Brexit. Perdana Menteri Inggris Theresa May melalui juru bicaranya mengatakan, keputusan itu diambil setelah perundingan antara Inggris dan UE mengenai topik tesebut berulang kali berjalan alot. (Bisnis Indonesia)
Ledakan Miliarder Bukti Sistem Ekonomi yang Gagal. Organisasi amal Oxfam International merilis laporan terbaru pada Senin (22/1). Menurut Oxfam, perekonomian global telah mencetak banyak miliarder di tahun lalu. Hal tersebut memperburuk kesenjangan, di tengah melemahnya hak pekerja dan dorongan perusahaan-perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan bagi para pemegang saham. (Investor Daily)
Negara Teluk Rilis Obligasi Global. Kuwait menimbang rencana untuk menjual obligasi berdenominasi dollar AS. Menurut sumber Bloomberg yang mengetahui masalah tersebut, rencana tersebut sejalan dengan langkah negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC) yang telah menjual obligasi global. (Kontan)
Sanofi Akuisisi 100% Saham Bioverativ. Kelompok bisnis perawatan kesehatan Sanofi sepakat untuk membeli perusahaan sejenis, yakni Bioverativ. Nilai akuisisi perusahaan itu mencapai US$11,6 miliar. Transaksi Sanofi ini akan meningkatkan pendapatan dan memperkuat bisnis di bidang perawatan penyakit langka. (Kontan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
