Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Pertama Government Shutdown, Trump Rilis Iklan Provokatif

Pada hari pertama berlakunya government shutdown di Amerika Serikat, Presiden Trump mengeluarkan kampanye iklan provokatif yang menyerang kubu Demokrat.
Tampilan iklan video Complicit di Youtube
Tampilan iklan video Complicit di Youtube

Kabar24.com, JAKARTA – Pada hari pertama berlakunya government shutdown di Amerika Serikat, Presiden Trump mengeluarkan kampanye iklan provokatif yang menyerang kubu Demokrat.

Dalam video berdurasi 30 detik yang diposting melalui akun Youtube 'Donald J. Trump for President', Trump menuduh Partai Demokrat 'terlibat' dalam pembunuhan yang dilakukan oleh imigran ilegal di Amerika Serikat (AS).

Dalam video berjudul "Complicit" ini juga menandai peringatan setahun pelantikan presiden dari Partai Republik itu. 

Dalam iklan tersebut, ada tampilan kampanye Trump dan adegan dari sidang persidangan imigran gelap yang diduga membunuh dua petugas polisi di Sacramento.

Narator disertai dengan tulisan huruf kapital menyatakan "Ini kejahatan murni". Presiden Trump, ungkap narator, benar dengan membangun tembok, mendeportasi penjahat, dan menghentikan imigran ilegal.

"Demokrat yang menghalangi jalan kita akan terlibat dalam setiap pembunuhan yang dilakukan oleh imigran ilegal. Presiden Trump akan memperbaiki perbatasan kita dan menjaga kita tetap aman," ujar narator dalam iklan tersebut, seperti dikutip Bisnis.com pada Minggu (21/1/2018).

Iklan baru ini diperkirakan akan membuat kubu Demokrat dan pendukung imigrasi marah. Hal ini pun berisiko menambah tensi ketegangan yang terjadi di Capitol Hill.

Bagaimana pun, Demokrat dan Republik bekerja hingga akhir pekan untuk mencapai kesepakatan mengakhiri government shutdown yang telah dimulai pada Sabtu (20/1/2018) dini hari.

Seperti diketahui, government shutdown terjadi ketika Senat AS tidak menemukan kesepakatan terhadap rancangan undang-undang (RUU) yang dilempar parlemen terkait pendanaan sementara pemerintah hingga 16 Februari 2018.

Kubu Demokrat menginginkan adanya perlindungan imigran muda, yang selama ini melalaui program ‘Dreamers’. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper