Kabar24.com, JAKARTA — Apple Inc mengaku siap untuk merepatriasi dananya ke Amerika Serikat, setelah selama ini disimpan di luar negeri. Perusahaan teknologi itu juga berjanji membuka sejumlah lapangan kerja baru di AS.
Dalam keterangan resminya, Apple siap untuk membayar pajak hingga US$38 miliar ke pemerintah AS untuk merepatriasi uangnya di luar negeri yang diperkirakan mencapai US$250 miliar. Hal itu dilakukan setelah Pemerintah AS merevisi undang-undang perpajakannya.
Selain itu, perusahaan pembuat iPhone tersebut berencana mengeluarkan dana hingga US$30 miliar selama lima tahun ke depan untuk menciptakan 20.000 lapangan kerja baru di AS. Selain itu, Apple berencana membangun kampus baru di negara tersebut yang nantinya diharapkan menjadi pusat pendidikan dan riset bagi calon pekerja Apple.
"Kami memfokuskan investasi kami di wilayah yang memiliki dampak langsung pada penciptaan lapangan kerja dan kesiapan kerja," kata Chief Executive Officer Tim Cook, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (18/1/2018).
Cook juga menjanjikan akan menyalurkan bonus kepada karyawannya dalam bentuk saham senilai US$2.500.
Langkah Apple tersebut langsung mendapatkan respon dari Presiden AS Donald Trump. Melalui cuitannya di akun Twitternya, dia menjanjikan akan membawa perusahaan lain melakukan hal yang sama dengan Apple dalam waktu dekat.
“Sangat bagus melihat apa yang dilakukan Apple saat menanggapi revisi pajak AS. Ini adalah kemenangan besar bagi pekerja AS dan bangsa ini,” katanya.
Apple sendiri tercatat menjadi perusahaan AS yang memiliki cadangan kas di luar negeri paling besar nilainya.
Pada akhir September lalu, dana yang diparkir oleh perusahaan tersebut di luar negeri mencapai US$252 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel