Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Mencukupi Jateng Tak Perlu Impor Beras

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Bulog, terus melakukan berbagai upaya menstabilkan, harga beras yang hingga kini masih terbilang cukup mahal.

Kabar24.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Bulog, terus melakukan berbagai upaya menstabilkan, harga beras yang hingga kini masih terbilang cukup mahal.

Karena masih belum meratanya operasi pasar yang ada di Jateng.

Kepala perum Bulog Divre Jateng, Djoni Nur Ashari menuturkan, hingga hari ini Bulog sudah menyalurkan 20.200 ton beras ke 15 pasar tradisional penyumbang inflasi terbesar dan tersebar di 35 Kabupaten/Kota.

Di Jawa Tengah stok beras aman, karena target yang ditetapkan Bulog yakni menyalurkan 50.000 ton beras hingga Maret.

Namun jika nanti dalam perkembangan harga beras relatif stabil, dan dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) maka secara otomatis maka operasi pasar akan berhenti.

"Kami bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan berbagai upaya agar beras stabil, dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menjual kembali beras yang dibeli dalam gelaran operasi pasar," Kata Djoni Rabu (17/1/2018).

Reputasi Jateng sebagai lumbung beras nasional, membuat masyarakat Jateng tidak perlu risau akan adanya isu kelangkaan beras sebab Bulog, sudah mempersiapkan musim paceklik pada awal tahun 2018.

Selain itu, Bulog juga melakukan operasi pasar ke sejumlah Kota bukan pencatat inflasi seperti Boyolali, Wonogiri serta Brebes dan beberapa keramaian masyarakat yang ada di Jateng.

"Pasar dan pusat keramaian bukan menjadi satu-satunya target Bulog, namun untuk mengoptimalkan penyerapan Bulog menyediakan mobil khusus, kesejumlah pemukiman penduduk agar pendistribusian lebih cepat," tambahnya.

Bulog Divre Jateg sudah menyebar tim ke 322 titik dengan mobil khusus pengangkut beras, sehingga memudahkan masyarakat untuk membeli beras dengan harga sesuai HET.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjelaskan, Jateng stok di Bulog sudah aman serta mencukupi sampai April nanti. Ganjar menambahkan, semua masyarakat Jateng tentunya akan kebagian jatah beras dari Bulog.

"Saya menyampaikan jangan sampai polemik beras kali ini dimanfaatkan sejumlah pihak, menjadi alat politik untuk kepentingan calon kepala daerah yang terlibat dalam pilkada serentak tahun ini,". Bulog kita dorong untuk semakin mempercepat penyerapan, sehingga impor beras yang dilakukan pemerintah tidak usah ke Jateng," tegasnya.

Nanti pada bulan Februari dan Maret diperkirakan akan ada panen raya, dan diharapkan operasi beras tidak terjadi lagi karena stok yang melimpah bisa membantu daerah lain.

Ketika disingung mengenai penyelundupan beras yang terjadi di Semarang politisi PDIP tersebut, mengungkapkan akan menindak tegas semua penimbun maupun orang yang dengan sengaja menyelundupkan beras Bulog.

"Kami dari Pemerintah Provinsi Jateng sudah bekerjasama dengan satgas pangan, untuk langsung menyikat oknum yang melakukan penyelewengan beras. Namanya tikus akan mencari terus celah yang ada karena kejahatan bisa dari mana saja," bebernya usai melakukan sidak di Pasar Johar Semarang.

Untuk beras tipe medium, yang dari operasi pasar tidak boleh dijual kembali sebab beras tersebut hanya untuk masyarakat kurang mampu. Jika ada pedagang yang menjual beras di atas HET, pihak dari pasar wajib memperingatkan pedagang tersebut agar menurunkan harganya.

Kepala Grup Advisori Dan Pengembangan Ekonomi BI Jateng DIY, Rahmat Dwi Saputra menjelaskan, pantauan kami ada beberapa pasar harga beras masih diatas HET sehingga dilakukan operasi pasar.

"Di beberapa pasar masih ada pedagang yang menjual beras medium mencapai Rp11.000 sehingga kami terus lakukan operasi pasar. Bulan depan ada panen raya dan operasi pasar dihentikan total," ujarnya.

Lebih lanjut Rahmat berharap, agar operasi pasar ini berhasil supaya dapat menekan inflasi Jateng. Diketahui bahwa, bulan lalu inflasi Jateng capai 0,71% salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga beras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper