Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kehadiran Trump Bakal Jadi Sorotan di WEF 2018

Presiden Amerika Serikat Donald Trump diperkirakan bakal menjadi pusat sorotan dalam pertemuan World Economic Forum (WEF) di Davos Swiss pada 22-26 Januari mendatang.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump/Reuters
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump diperkirakan bakal menjadi pusat sorotan dalam pertemuan World Economic Forum (WEF) di Davos Swiss pada 22-26 Januari mendatang.

Pasalnya, Trump telah menyatakan diri untuk hadir dalam konferensi tahunan yang mempertemukan para pebisnis dan pejabat negara dari seluruh dunia tersebut. Adapun, Trump akan menjadi Presiden AS pertama yang hadir di acara tersebut, setelah terakhir kali dilakukan oleh Bill Clinton pada 2000.

Dalam pertemuan ini, Trump diharapkan mampu menjelaskan kebijakan-kebijakannya selama ini, seperti “America First” dan kebijakan sejumlah kebijakan ekonomi lainnya seperti energi dan lingkungan hidup. Presiden AS tersebut, dijadwalkan memberikan pidato pada hari terakhir konferensi tersebut.

“Sangat penting bagi kita, kehadiran Trump di WEF. Kami butuh mendiskusikan dan melihat sikap dia secara langsung terkait terorisme, keamanan global, kerusakan lingkungan dan proteksionisme,” kata pendiri WEF Klaus Schwab, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (17/1).

Seperti diketahui, dalam keterangan resminya, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan bahwa Trump akan membahas kebijakan-kebijakan nasionalnya dalam pertemuan tersebut. Dia memastikan akan memperjuangkan kepentingan bisnis, industri, dan pekerja Paman Sam.

Sementara itu para analis dan pengamat menilai, Trump akan mengutamakan topik mengenai ketidakadilan di sektor perdagangan yang dialami negaranya. Presiden dari Partai Republik tersebut diprediksi akan menempatkan AS sebagai korban surplus perdagangan negara-negara mitranya.

Adapun pada tahun lalu, meskipun Trump tidak hadir dalam pertemuan serupa, namanya terus menjadi topik bahasan para pejabat dan pebisnis yang hadir. Pasalnya, kala itu Trump terpilih karena isu-isu populis yang dikampanyekannya, termasuk proteksionisme dan anti-globalisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper