Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

20 Negara Pertimbangkan Beri Sanksi Lebih Berat Untuk Korut

Sebanyak 20 negara sepakat untuk mempertimbangkan sanksi yang lebih berat kepada Korea Utara terkait program pengembangan nuklir yang dilakukan negara itu.
Reaksi Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un usai uji coba rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM) pada Selasa (4/7/2017)./Reuters
Reaksi Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un usai uji coba rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM) pada Selasa (4/7/2017)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 20 negara sepakat untuk mempertimbangkan sanksi yang lebih berat kepada Korea Utara terkait program pengembangan nuklir yang dilakukan negara itu.

Dalam sebuah pertemuan yang dipimpin oleh AS di Vancouver, Kanada, Selasa (16/1/2018) waktu setempat, perwakilan negara-negara yang hadir berjanji mendukung dialog baru antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) dengan harapan dapat meredam ketegangan. Para pihak juga sepakat solusi diplomatik terhadap krisis itu sangatlah penting.

Seperti dilansir dari Reuters, Rabu (17/1/2018), pertemuan tersebut melibatkan negara-negara yang mendukung Korsel pada Perang Korea 1950-1953.

Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Rex Tillerson mengatakan ancaman yang dihadirkan Korut terus berkembang.

"Pendekatan kami sekrang adalah memberikan sejumlah opsi mengenai kebijakan apa yang terbaik dilakukan. Dialog adalah opsi terbaik, yaitu ketika mereka melihat situasi militernya maka mereka tidak melihat hasil yang baik untuk negaranya," paparnya.

Tillerson menambahkan sekarang merupakan saatnya bicara, tapi keputusan itu harus disampaikan sendiri oleh Korut.

Dalam pernyataan bersama usai pertemuan tersebut, para pihak menyampaikan persetujuannya untuk mempertimbangkan dan mengambil langkah untuk menjatuhkan sanksi serta langkah diplomatik yang diperlukan di luar dari resolusi PBB. Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai kesepakatan bersama ini.

Sementara itu, Menlu Jepang Taro Kono menyatakan masyarakat internasional tidak boleh naif atas digelarnya pertemuan antara Korut dan Korsel baru-baru ini.

"Sekarang bukan saatnya melonggarkan tekanan ataupun memberi hadiah kepada Korut. Fakta bahwa Korut melakukan dialog bisa diartikan bahwa sanksi yang dijatuhkan berhasil," ujarnya.

China dan Rusia, yang tidak ikut serta dalam pertemuan ini, mengkritik keras pertemuan di Vancouver. Menlu China Wang Yi mengatakan semua pihak harus menyambut baik meredanya ketegangan di Semenanjung Korea.

"Sekarang menjadi saat yang tepat untuk menguji ketulusan pihak-pihak yang terlibat. Dunia internasional harus tetap waspada dan melihat siapa yang benar-benar mempromosikan resolusi perdamaian dan siapa yang bertanggung jawab meningkatkan ketegangan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper