Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malaysia-Singapura Sepakati Dua Proyek Transportasi Baru

Malaysia dan Singapura bekerja sama membangun dua sistem transportasi terintegrasi baru yang menghubungkan kedua negara. Kesepakatan tersebut dilakukan Selasa (16/1/2018).
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong saat pertemuan di istana kepresidenan Singapura, Kamis (7/9)./REUTERS-Edgar Su
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong saat pertemuan di istana kepresidenan Singapura, Kamis (7/9)./REUTERS-Edgar Su

Bisnis.com, JAKARTA - Malaysia dan Singapura bekerja sama membangun dua sistem transportasi terintegrasi baru yang menghubungkan kedua negara.

Kesepakatan tersebut dilakukan Selasa (16/1/2018). Seperti dilansir dari Reuters, salah satu proyek itu berupa Rapid Transit System dan akan dibangun di utara Singapura dengan target rampung pada 2024.

Ribuan warga Malaysia melakukan bepergian ke Singapura untuk sekolah dan bekerja. Sistem transportasi baru ini didesain untuk menampung 10.000 penumpang per jam di tiap lajur, sekitar 30 kali lebih banyak dari layanan kereta commuter eksisting.

Kedua negara juga tengah membicarakan pembangunan proyek kereta cepat, yang diperkirakan bernilai US$17 miliar.

"Kami tidak bisa menentukan apa hasil pemilu, tapi kami bisa menawarkan agenda untuk diputuskan oleh rakyat. Kami meyakini rakyat akan memutuskan agenda yang penting dan produktif," papar Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak.

Malaysia akan menggelar Pemilu pada Agustus 2018 dan Najib berharap dapat kembali terpilih untuk ketiga kalinya. Kepemimpinannya tengah dibayangi skandal korupsi bernilai miliaran dolar yang terkait 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

PM Singapura Lee Hsien Loong meyakini kesepakatan ini akan dihormati kedua negara.

Sementara itu, Malaysia dan Singapura juga harus segera memutuskan tawaran dari negara-negara yang berminat terlibat dalam proyek kereta cepat. Saat ini, sudah ada tawaran dari perusahaan asal China, Jepang, Eropa, dan Korea Selatan (Korsel).

Malaysia cenderung memilih China, yang sebelumnya sudah banyak menyuntikkan modal bagi pembangunan di Negeri Jiran. Namun, Singapura tidak memiliki hubungan yang baik dengan Negeri Panda.

Proyek kereta cepat ini ditargetkan kelar pada 2026 dan akan memangkas waktu tempuh antara Kuala Lumpur dengan Singapura. Jika sebelumnya perjalanan darat antara kedua kota bisa mencapai 4-5 jam, maka nantinya dapat ditempuh hanya dalam 90 menit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper