Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korut-Korsel Gelar Tatap Muka Kedua

Korea Utara dan Korea Selatan menggelar tatap muka kedua mereka hari ini. Kedua negara disebut menjajaki pembentukan tim hoki es gabungan untuk Olimpiade Musim Dingin yang akan dihelat bulan depan di Pyeongchang, Korea Selatan.
Kepala delegasi Korea Utara Ri Son Gwon, Ketua Committee for the Peaceful Reunification of the Country (CPRC) DPRK, disambut oleh seorang pejabat Korea Selatan saat ia melintasi perbatasan beton untuk menghadiri pertemuan mereka di desa Panmunjom di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, Korea Selatan (9/1/2018)/REUTERS
Kepala delegasi Korea Utara Ri Son Gwon, Ketua Committee for the Peaceful Reunification of the Country (CPRC) DPRK, disambut oleh seorang pejabat Korea Selatan saat ia melintasi perbatasan beton untuk menghadiri pertemuan mereka di desa Panmunjom di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, Korea Selatan (9/1/2018)/REUTERS

Kabar24.com, JAKARTA – Korea Utara dan Korea Selatan menggelar tatap muka kedua mereka hari ini. Kedua negara disebut menjajaki pembentukan tim hoki es gabungan untuk Olimpiade Musim Dingin yang akan dihelat bulan depan di Pyeongchang, Korea Selatan.

“Kedua belah pihak sedang dalam proses mengoordinasikan pembentukan tim hoki es wanita Korea dengan susunan para pemain dari kedua negara tersebut,” ungkap Baik Tae-hyun, juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, seperti dikutip dari CNN, Senin (15/1/2018).

Informasi tersebut disampaikan saat sejumlah pejabat pemerintah dari Seoul dan Pyongyang berdiskusi dalam pertemuan yang berlangsung kedua kalinya dalam waktu kurang dari tujuh hari.

Jika terealisasi, maka ini akan menjadi kali pertama kedua negara tersebut berkompetisi di bawah satu bendera dalam Olimpiade Musim Dingin.

Kedua belah pihak, yang bertemu di zona demiliterisasi (DMZ) antara Korea Utara dan Korea Selatan, diperkirakan dapat memberikan rincian tentang bagaimana negara komunis terisolasi tersebut dapat ambil bagian dalam Olimpiade itu.

Korut-Korsel Gelar Tatap Muka Kedua

Pekan lalu, pejabat pemerintah Korea Utara dan Korea Selatan bertatap muka secara langsung untuk pertama kalinya dalam dua tahun. Dalam pertemuan tersebut, Korea Utara setuju mengirimkan delegasinya ke Olimpiade Musim Dingin.

Korea Utara sebenarnya memiliki dua atlet skating yang memenuhi kualifikasi untuk Olimpiade tersebut. Namun, Komite Olimpiade Nasional Korut tidak memenuhi batas waktu yang ditetapkan pada 30 Oktober oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk menerima spot mereka.

Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, IOC menegaskan tetap membuka kesempatan bagi Korea Utara untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin serta mengupayakan memfasilitasi atlet Korut untuk tampil jika memang Korut berkeinginan.

Menurut Baik, Korut-Korsel dan IOC akan mematangkan ketentuan terkait delegasi yang dikirimkan Korea Utara dan jumlah atlet yang bersaing dalam sebuah pertemuan pada Sabtu pekan ini.

Baik Korea Utara dan Korea Selatan berkompetisi di bawah bendera masing-masing dalam sejumlah agenda olahraga internasional sejak akhir Perang Dunia II. Namun olahraga telah digunakan oleh kedua belah pihak sebagai alat rekonsiliasi dalam beberapa kesempatan.

Kontingen dari kedua negara berjalan beriringan di bawah bendera yang sama pada upacara pembukaan Olimpiade Sydney pada tahun 2000. Tahun lalu, tim hoki es wanita Korea Utara disambut oleh orang banyak saat mereka berkompetisi di Korea Selatan.

Pertemuan pekan lalu, yang diadakan pada hari Selasa ( 9/1/2018) di desa perbatasan Panmunjom, berlangsung hampir sepanjang hari kerja dan berakhir dengan beberapa perkembangan penting.

Di antara yang terpenting adalah keputusan Korea Utara untuk mengirimkan delegasi selaku atlet, tim sorak, kelompok seni, rombongan pengunjung, tim demonstrasi Taekwondo, dan korps pers ke Olimpiade Musim Dingin bulan depan.

Korea Selatan juga menginformasikan mengenai dibukanya jalur komunikasi hotline antar di utara Semenanjung Korea, meskipun Korea Utara menyangkal klaim bahwa hotline tersebut dibuka sebagai hasil perundingan.

Dialog yang berlangsung pekan lalu pun dipuji oleh sebagian besar masyarakat internasional. Amerika Serikat (AS), China, Rusia, dan Jepang masing-masing mengeluarkan pernyataan yang memuji dialog tersebut.

Banyak yang melihat perundingan itu sebagai langkah awal yang baik dimana kedua belah pihak dapat membentuk semacam hubungan yang baik. Namun ada juga yang melihat bahwa partisipasi Korut dalam Olimpiade itu sendiri sebagian besar bersifat simbolis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper