Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biro Perjalanan di Bali Ingin Jaring Lebih Banyak Turis China Saat Imlek, Tapi...

Penerbangan langsung dari Negeri Tirai Bambu ke Pulau Dewata saat ini sangat minim tidak seperti pada hari normal. Hal ini yang menyebabkan biro perjalanan di Bali khususnya yang memang menangani wisatawan Tiongkok ragu untuk membuat promo-promo khusus untuk mendatangkan wisatawan dari negeri itu.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, DENPASAR - Biro Perjalanan Wisata di Bali masih ragu untuk membuat promo khusus ke wisatawan Tiongkok agar berlibur ke Pulau Dewata padahal perayaan Tahun Baru Imlek tinggal sebentar lagi.

Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata I Ketut Ardana mengaku layanan penerbangan langsung dari Negeri Tirai Bambu ke Pulau Dewata saat ini sangat minim tidak seperti pada hari normal. Hal ini yang menyebabkan biro perjalanan di Bali khususnya yang memang menangani wisatawan Tiongkok ragu untuk membuat promo-promo khusus untuk mendatangkan wisatawan dari negeri itu.

Berdasarkan keterangan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim, saat ini, ada 3 maskapai yang sudah memfasilitasi penerbangan langsung dari Tiongkok menuju Bali yakni Eva Air, Garuda Indonesia, dan China airlines. Rata-rata load factor atau keterisian penumpang masing-masing pesawat hanya mencapai 60% padahal biasanya terisi penuh.

Selain itu, pengajuan pesawat charter dari Tiongkok ke Bali juga belum ada hingga saat ini. Padahal pada hari normal bisa tercatat hingga 10 frekuensi selama periode Februari sampai April. "Teman-teman kita masih banyak keraguan kalau membuat promo tapi terkendala dengan penerbangan," katanya, Jumat (12/1/2018).

Padahal menurutnya, wisatawan asal Tiongkok paling banyak menggunakan layanan biro perjalanan wisata dibanding kebangsaan lainnya. Hal itu lantaran wisatawan Tiongkok baru beberapa tahun terakhir melakukan travelling. Sehingga mereka sangat membutuhkan biro perjalanan untuk menemani wisata mereka selama ada di Bali. Berbeda dengan wisatawan Australia yang sudah memulai travelling sejak 1970.

"Pokoknya yang non english speaking seperti CHina pasti banyak menggunakan biro perjalanan wisata," sebutnya.

Dia juga mengakui, jika dibandingkan dengan wisatawan kebangsaan lainnya, Tiongkok memang memiliki length of stay yang lebih pendek dan spending money yang lebih sedikit. Namun karena jumlah wisatawan Tiongkok yang banyak dalam sekali berwisata itu bahkan bisa menyalip spending maupun length of stay kebangsaan yang lain. Sehingga, kedatangan wisatawan Tiongkok ke Bali tetep diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper