Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Tidak Terima Investasi Industri Manufaktur

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Ida Bagus Made Parwata memastikan Pulau Dewata tidak akan dimasuki investasi dari industri manufaktur besar lantaran akan terbentur dengan industri pariwisata.
Ilustrasi kegiatan industri manufaktur/Reuters
Ilustrasi kegiatan industri manufaktur/Reuters

Kabar24.com, DENPASAR -- Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Ida Bagus Made Parwata memastikan Pulau Dewata tidak akan dimasuki investasi dari industri manufaktur besar lantaran akan terbentur dengan industri pariwisata.

Apalagi, hingga saat ini, tata ruang Bali tidak memungkinkan untuk berdirinya industri manufaktur besar. Jika nantinya investor dari industri manufaktur besar masuk dan beroperasi ke Bali maka akan terbentur dengan kegiatan pariwisata karena memproduksi limbah yang dapat mencemari objek wisata maupun keseluruhan alam Bali.

"Tidak mungkin itu, kita tidak mengembangkan industri pariwisata besar, nanti mempengaruhi lingkungan dan turisnya lari," katanya, Kamis (11//2018).

Kata dia, karakteristik Bali adalah industri pariwisata sehingga memang ini yang harus dikembangkan. Apalagi industri pariwisata ini sangat sensitif sekali sehingga harus dijaga baik-baik.

"Makanya kita pemerintah daerah tidak akan mengembangkan manufaktur besar," katanya.

Walaupun bertumpu pada industri pariwisata, namun pihaknya tidak menutup peluang adanya investasi baru. Salah satunya dari industri kecil atau industri kreatif. Selain itu investasi dari pertanian juga tetap dibuka seluas-luasnya.

"Walaupun namanya industri kecil, namun UMKM ini omzetnya besar, contohnya patung saja bisa seharnya Rp100 juta," sebutnya.

Kata dia, semua wilayah Bali terbuka untuk pengembangan investasi tersebut, yakni mulai dari pertanian hingga pariwisata. Hanya saja, ketiadaan infrastruktur masih menghambat realisasi investasi di semua wilayah Bali. Maka dari itu dia juga mendorong agar investasi infrastruktur ini semakin meningkat.

Seperti halnya potensi pariwisata di Bali Utara sangat tinggi hanya saja ketiadaan infrastruktur menyulitkan wisatawan untuk datang ke sana. Apabila ada infrastruktur berupa jalan tol yang memudahkan perjalanan ke Bali Utara, maka wisatawan dapat dengan mudah menikmati objek wisata di Bali.

"Bali kan mengedepankan pariwisata maka objek wisata perlu dikoneksi dengan mudah karena mereka ingin sebanyak-banyaknya dapat liat jadi kalau jalannya lancar gak ada hambatan ," katanya.

Selain investasi infrastruktur jalan, menurutnya Bali juga perlu meningkatkan jumlah air bersih. Seperti di kawasan Bali Timur, sangat minim air bersih padahal dapat menjadi kawasan pariwisata yang paling dicari. Dengan tiadanya air bersih, maka pembangunan hotel di sana juga akan terhambat.

"Kalau Bali Utara perlu ada jalan, di Bali Timur kurang air bersih," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper