Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL 11 JANUARI: Line Lirik Cryptocurrency, AS Menimbang Sanksi untuk China

Minat sejumlah korporasi terhadap penggunaan mata uang virtual (cryptocurrency) serta rencana pemberian sanksi untuk China oleh Amerika Serikat (AS) mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini, Kamis (11/1/2018).
Ilustrasi/Pando
Ilustrasi/Pando

Bisnis.com, JAKARTA – Minat sejumlah korporasi terhadap penggunaan mata uang virtual (cryptocurrency) serta rencana pemberian sanksi untuk China oleh Amerika Serikat (AS) mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini, Kamis (11/1/2018).

Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:

Kala China Menjadi Beban. Setelah mencatatkan ekspansi yang mantap pada 2017, pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Timur dan Pasifik diperkirakan berhenti melanjutkan tren positifnya mulai tahun ini. (Bisnis Indonesia)

Line Lirik Cryptocurrency. Meroketnya popularitas mata uang virtual (cryptocurrency) membuat sejumlah korporasi tertarik masuk ke bisnis tersebut. Salah satunya adalah Line Corp. Perusahaan yang berbasis di Tokyo itu dikabarkan akan mengintegrasikan penggunaan mata uang virtual ke dalam platform pesan singkatnya. (Bisnis Indonesia)

Bank Dunia Naikkan Perkiraan Pertumbuhan Global. Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, proyeksi Bank Dunia terhadap perekonomian global lebih baik dari perkiraan bakal lebih buruk. Bahkan laporan perkiraan terbaru yang dirilis pada Selasa (9/1) waktu setempat menyebutkan semua wilayah memperlihatkan kenaikan pertumbuhan ekonomi. (Investor Daily)

AS Menimbang Sanksi untuk China. Amerika Serikat (AS) bimbang. Pasalnya, akhir bulan ini, AS harus membuat keputusan untuk menjatuhkan sanksi kepada China terkait masalah perdagangan. Selama ini, AS mengalami defisit besar neraca perdagangan dengan China akibat impor yang tinggi. (Kontan)

Imbal Hasil Hedge Fund di 2017 Melesat. Bagi para pengelola dana (hedge fund), tahun lalu boleh dibilang menjadi tahun yang menggembirakan. Imbal hasil investasi yang diperoleh hedge fund di tahun lalu tercatat yang terbesar sejak tahun 2013 silam. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper