Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diserang Trump, Steve Bannon Mundur Dari Breitbart News

Mantan penasihat Gedung Putih, Steve Bannon, mundur dari jabatannya sebagai direktur eksekutif Breitbart News setelah mendapat serangan dari Presiden AS Donald Trump.
Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Steve Bannon dalam sebuah upacara pengangkatan staf senior Gedung Putih di Washington, AS, pada 22 Januari 2017./Reuters-Carlos Barria
Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Steve Bannon dalam sebuah upacara pengangkatan staf senior Gedung Putih di Washington, AS, pada 22 Januari 2017./Reuters-Carlos Barria

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan penasihat Gedung Putih, Steve Bannon, mundur dari jabatannya sebagai direktur eksekutif Breitbart News setelah mendapat serangan dari Presiden AS Donald Trump.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (10/1/2018), Bannon bergabung dengan Breitbart News pada 2012 dan membantu menaikkan popularitas situs berita itu. "Saya bangga dengan apa yang sudah dicapai tim Breitbart dalam membangun platform berita kelas dunia dalam waktu singkat," terangnya dalam pernyataan resmi yang disampaikan Breitbart News.

Chief Executive Breitbart News Larry Solov mengatakan Bannon adalah bagian dari warisan perusahaan itu. "Kami akan selalu berterima kasih atas kontribusinya dan atas apa yang sudah dilakukannya untuk membantu kami mencapai posisi ini," ujarnya.

Selain mundur dari Breitbart, Bannon juga kehilangan posisinya dalam acara bincang-bincang di radio SiriusXM. Pihak Sirius mengklaim program tersebut dilakukan lewat kerja sama dengan Breitbart, bukan dengan Bannon.

Seperti diketahui, pernyataan Bannon mengenai pertemuan antara tim kampanye Trump dan perwakilan Rusia di Trump Tower pada masa kampanye Pemilu AS pada 2016 menuai serangan keras dari Trump. Dalam buku Fire and Fury: Inside the Trump White House, dia menilai Donald Trump Jr., anak lelaki Trump, sebagai seorang pengkhianat setelah menghadiri pertemuan dengan sekelompok orang Rusia pada masa kampanye Pemilu 2016.

Trump membalasnya dengan menyatakan Bannon sudah kehilangan akal dan memutuskan hubungan dengannya. Meski Bannon dipecat dari Gedung Putih pada Agustus 2017, tapi hubungan keduanya masih tetap baik hingga insiden tersebut.

"Bannon mati karena ulahnya sendiri," ujar salah satu teman lama Trump, Roger Stone.

Secara keseluruhan, buku yang ditulis oleh Michael Wolff itu menggambarkan Trump sebagai seseorang dengan kondisi mental yang tidak stabil, tidak memiliki kemampuan, dan tidak siap untuk jabatan presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper