Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Risma Menolak, Dua Nama Pengganti Azwar Anas Disiapkan

Pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyiapkan sejumlah nama untuk menggantikan Abdullah Azwar Anas sebagai calon wakil gubernur pendamping Saifullah Yusuf di pemilihan Gubernur Jawa Timur mendatang. Azwar Anas mundur setelah diterpa kampanye hitam.
Abdullah Azwar Anas (kiri) dan Saifullah Yusuf
Abdullah Azwar Anas (kiri) dan Saifullah Yusuf

Kabar24.com, SURABAYA - Pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyiapkan sejumlah nama untuk menggantikan Abdullah Azwar Anas sebagai calon wakil gubernur pendamping Saifullah Yusuf di pemilihan Gubernur Jawa Timur mendatang. Azwar Anas mundur setelah diterpa kampanye hitam.

Ketua Dewan Pengurus Daerah PDIP Jawa Timur Kusnadi menyatakan sedang berkoordinasi dengan para pengurus partai. Setidaknya ada tiga nama kader PDIP Jawa Timur yang disiapkan menjadi pengganti Anas. “Menurut saya, ada beberapa personel DPD Jatim yang mungkin pas menggantikan Pak Anas,” ujar Kusnadi, kepada wartawan di kantor DPD PDIP Jawa Timur, Sabtu, 6 Januari 2018.

Sebelumnya, tiga nama itu adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Ngawi Budi 'Kanang' Sulistyono, dan anggota DPR RI daerah pemilihan Madura, Said Abdullah. Namun, karena Risma menolak, akhirnya tersisa dua nama.

Kusnadi menyebut nama-nama tersebut dinilai yang paling memungkinkan untuk diajukan dengan beberapa pertimbangan. Bupati Ngawi Kanang, misalnya, dianggap sebagai kader dengan figur yang mewakili kedaerahan. “Kami mencari figur yang punya representasi kewilayahan. Bupati Ngawi ini representansi Matraman,” tuturnya.

Lalu Said Abdullah dinilai potensial karena mewakili suara warga di Pulau Madura. “Karena pemilih dari Madura ini suaranya sekitar 30 persen untuk pilkada Jatim,” kata Kusnadi.

Meski kader PDIP tersebut sama-sama berpeluang, Kusnadi mengakui elektabilitas dan popularitas Risma yang tertinggi dari ketiga nama itu. Bahkan, kata dia, lebih tinggi dibanding Anas. “Itu kalau masyarakat Surabaya rela dan Bu Risma mau, memang yang paling pas Bu Risma.”

Kusnadi optimistis persoalan pemilihan sosok pengganti Azwar Anas di pilkada Jawa Timur dapat diatasi dengan mudah. DPP PDIP sendiri yang akan menghubungi calon-calon berkualitas. “Selama tiga hari ini kami siaga, nanti barangkali tiba-tiba ada perintah mendadak,” ujarnya.

Menurut Kusnadi, koalisi PKB dan PDIP tidak akan pecah. Pihaknya terus menjalin komunikasi dengan partner koalisi, PKB.

RISMA MENOLAK

Sementara itu, Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya menolak dicalonkan sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Timur menggantikan Abdullah Azwar Anas. Bupati Banyuwangi itu mengundurkan diri sebagai bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Saifullah Yusuf pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018 karena diterpa isu kampanye hitam.

"Mohon maaf, saya terus terang masih ingin di Surabaya, saya tidak ingin berubah, sudah beberapa tahun lalu, saya masih harus menyelesaikan beberapa pekerjaan di Kota Surabaya," kata Risma di Surabaya, Sabtu 6 Januari 2018.

Menurut Risma, keputusannya ini sudah bulat sejak beberapa tahun lalu. Perempuan 55 tahun itu menegaskan kembali keinginannya untuk merampungkan tugas dan pekerjannya sebagai Wali Kota Surabaya meski sejak awal pun, ia pernah digadang menjadi cagub pada Pilkada DKI Jakarta. Risma bahkan mengaku sudah menyampaikan itu kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Iya, saya sudah sampaikan ke beliaunya. Bahkan saya mungkin yang ditawari (maju Pilkada Jatim) pertama saat itu. Belum ribut kayak gini. Makanya kemudian keluarlah pilihan Gus Ipul dan Pak Anas itu,” ujarnya.

Alasan lainnya, kata dia, tidak ingin cuti dan tidak ingin kehilangan waktunya untuk membereskan beberapa pekerjaan di Surabaya itu. Makanya, seringkali ketika waktu libur, dia selalu masuk kerja untuk membereskan beberapa pekerjaannya.

"Kalau cuti kan tidak bisa kerja. Saya ingin tetap bekerja karena masih banyak yang harus saya selesaikan. Saya ingin saat saya nanti meninggalkan Surabaya, kota ini sudah dalam kondisi bagus," ujarnya.

Risma memastikan, kunjungan Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat ke rumah dinasnya pada Sabtu ini bukanlah untuk merayunya agar maju di Pilkada Jatim menggantikan Anas. Ia mengakui, salah satu yang dibicarakan adalah soal Anas yang diterpa isu kampanye hitam. Dia berharap agar Azwar Anas selalu kuat menghadapi masalah itu karena memang tidak mudah dan bisa saja terjadi pada setiap orang.

PDIP sedang berkoordinasi dengan pengurus partai mengenai Pilgub Jatim ini. "Untuk selanjutnya, kami akan berkoordinasi dulu karena belum tahu secara persis seperti apa," kata Sekretaris PDIP Jawa Timur Sri Untari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper