Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korsel-Korut Bertemu Pekan Depan, Jepang Utarakan Kehati-hatian

Korea Utara dan Korea Selatan akan mengadakan perundingan resmi pekan depan depan untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun terakhir.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un memberi panduan program senjata nuklir dalam foto tak bertanggal yang  dirilis Kantor Berita Pusat Korea Utara Korea Utara./Reuters
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un memberi panduan program senjata nuklir dalam foto tak bertanggal yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea Utara Korea Utara./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Korea Utara dan Korea Selatan akan mengadakan perundingan resmi pekan depan depan, yang pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun terakhir.

Dilansir Reuters, Jumat (5/1/2018), Kementerian Unifikasi Korea Selatan (Korsel) menyatakan bahwa Korea Utara (Korut) menerima ajakan Korsel untuk melakukan perundingan yang akan diadakan pada 9 Januari 2018. Terakhir kali kedua Korea terlibat dalam pembicaraan resmi adalah pada Desember 2015.

Juru bicara kementerian Baik Tar Hyun mengatakan perundingan tersebut akan diadakan di desa perbatasan dan diperkirakan akan membahas Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, serta peningkatan hubungan antar-Korea.

Secara terpisah, Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera mengutarakan kehati-hatian negaranya terhadap perundingan tersebut dengan mengatakan Korut akan terus mengembangkan program senjata dan Tokyo akan tetap waspada.

"Saya pikir yang penting adalah mempertahankan sikap pertahanan yang kokoh," ujarnya dalam sebuah konferensi pers di Tokyo.

Baik mengatakan tidak ada perubahan pada sikap Korsel bahwa upaya denuklirisasi Korut harus tetap dilanjutkan, sambil terus berkomunikasi erat dengan AS dan sekutunya.

Sebelumnya, Pemimpin Korut Kim Jong Un membuka jalan untuk melakukan pembicaraan dengan Korsel dalam pidato Tahun Baru-nya. Dalam pidatonya, dia menyerukan upaya meredakan ketegangan di Semenanjung Korea dan kemungkinan partisipasi Korut di Olimpiade Musim Dingin.

Namun, Kim tetap teguh pada pengembangan senjata nuklirnya dan mengatakan Korut akan memproduksi rudal nuklir secara massal. Dia memperingatkan serangan nuklir akan dilakikan jika negaranya terancam.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korsel Moon Jae In mengumumkan latihan tahunan militer skala besar yang biasanya diadakan pada musim semi akan dilakukan setelah Olimpiade Musim Dingin, yang dijadwalkan pada Februari 2018 di Pyeongchang.

Latihan gabungan tersebut merupakan latihan rutin untuk menjaga kesiapan di Semenanjung Korea. Di sisi lain, Korut memandang latihan ini sebagai kemungkinan invasi.

Korsel dan AS secara teknis masih berperang dengan Korut setelah konflik Korea 1950-1953 berakhir dengan sebuah gencatan senjata, bukan sebuah perjanjian damai.

Trump sebelumnya menyebut usulan perundingan antar Korea itu sebagai "hal yang baik" dan dia akan mengirim delegasi tingkat tinggi, termasuk anggota keluarganya, ke Olimpiade Musim Dingin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper