Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Gaet Lebih Banyak Turis China, Thailand Genjot Infrastruktur

Membludaknya kedatangan wisatawan asal China membawa dampak positif dan negatif buat Thailand. Selain masuknya pendapatan, Thailand harus menghadapi situasi kemacetan parah, pantai yang kotor hingga bandara yang penuh sesak.
Kota kuno Ayutthaya, Thailand/topworldresort
Kota kuno Ayutthaya, Thailand/topworldresort

Kabar24.com, JAKARTA--Membludaknya kedatangan wisatawan asal China membawa dampak positif dan negatif buat Thailand. Selain masuknya pendapatan, Thailand harus menghadapi situasi kemacetan parah, pantai yang kotor hingga bandara yang penuh sesak.

Melihat kondisi tersebut, Negara Gajah Putih ini menggenjot pengembangan infrastruktur, membuka pulau baru untuk wisatawan, dan mengubah citra belanja yang murah, hotel, dan seks yang telah melekat selama puluhan tahun.

Tetapi, perubahan itu membutuhkan waktu bertahun-tahun dan bahkan terbuka kemungkinan untuk gagal sejalan dengan tingginya reputasi negara ini mulai dari delay pesawat hingga membludaknya wisatawan

"Strategi kami ingin menjangkau sejauh mungkin, meski dengan upaya yang minimal sehingga kami akan terus mengundang wisatawan China untuk berlibur di sini," kata Suvit Maesincee, Wakil Perdana Menteri, seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (23/12).

Dalam jangka panjang, pihaknya berencana mengubahnya lebih ke nilai dibandingkan hanya bergantung kepada volume.

Thailand sendiri bergantung pada sektor pariwisata hingga 18% dari total pertumbuhan ekonominya. Targetnya pun tidak tanggung-tanggung karena Thailand yakin bisa mendatangkan wisatawan mancanegara sebanyak 68 juta pada dekade mendatang.

Salah satu upaya yang dilakukannya adalah mengalokasikan investasi lebih dari US$5 miliar untuk menggenjot kapasitas bandaranya hingga dua kali lipat.

Bangkok memiliki dua bandara internasional yakni Suvarnabhumi dan Don Mueang yang telah melebihi kapasitas seharusnya.

Terminal yang baru dengan fasilitas dan runway memungkinkan untuk menampung penumpang sebanyak 130 juta tiap tahunnya, termasuk inbound dan outbound. Tapi, proyek tersebut baru rampung pada 2022.

"Dalam 3-5 tahun ke depan, terbuka kemungkinan bahwa target tidak akan tercapai karena keterbatasan kapasitas bandara," kata juru bicara Asosiasi Biro Perjalanan Thailand Thongyoo Suphavittayakorn.

Masalahnya adalah pemerintah ingin mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan, tetapi tidak memastikan apakah fasilitas yang ada bisa mengakomodasi target itu.

Ketika keluar dari terminal bandara, wisatawan harus harus berjibaku dengan kemacetan Bangkok, kota dengan kemacetan tertinggi setelah Meksiko berdasarkan TomTom NV’s traffic index.

Kemampuan Thailand dalam menarik kunjungan turis sempat diuji ketika negara ini dilanda kudeta militer, banjir, protes politik, tsunami, blokade bandara, dan krisis global.

Dalam 15 tahun terakhir, negara ini dikunjungi turis dari Eropa, Amerika Utara, Jepang, dan Asia Tenggara. Tetapi, ledakan kunjungan wisatawan China sejak 2012 telah mengubah industri ini.

Jumlah kunjungan turis China naik tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir menjadi 8,8 juta pada tahun lalu.

Turis China bahkan menyumbang portofolio hingga lebih dari seperempat dari total kunjungan wisatawan asing dan 28% dari keuntungan.

Membanjirnya turis China juga tidak membuat negara ini menjadi kaya mendadak. Pasalnya, turis China hanya berbelanja di tempat-tempat yang murah dan di destinasi yang hanya memberikan keuntungan sedikit bagi Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper