Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILGUB JABAR 2018 : Dedi Mulyadi Dekati PKB

Setelah mendepat Ridwan Kamil, DPD Golkar Jawa Barat mulai melakukan gerilya politik dengan mendekati parpol pendukung wali kota yang dikenal dengan sapaan Emil itu.
Dedi Mulyadi/Twitter
Dedi Mulyadi/Twitter

Kabar24.com, JAKARTA - Setelah mendepat Ridwan Kamil, DPD Golkar Jawa Barat mulai melakukan gerilya politik dengan mendekati parpol pendukung wali kota yang dikenal dengan sapaan Emil itu.

Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak Partai Kebangkitan Bangsa duduk bersama membahas Pilkada Jawa Barat 2018, pasca-penarikan dukungan partai beringin itu kepada Ridwan Kamil.

"Mengenai perkembangan Pemilihan Gubernur Jawa Barat saya mengajak kepada Partai Kebangkitan Bangsa untuk duduk satu meja bersama-sama melakukan pembahasan Pemilu Gubernur di Jawa Barat dalam posisi kita memiliki posisi yang sederajat," kata Dedi Mulyadi di arena Munaslub Golkar di JCC Jakarta, Rabu (20/12/2017).

Dedi mengatakan dialog dengan posisi sederajat diperlukan sehingga Pemilihan Gubernur Jawa Barat bisa berjalan efektif dan seluruh kepentingan masyarakat Jawa Barat mampu dijawab dengan gaya politik cerdas yang bisa memahami aspirasi masyarakat.

"Duduk bersama itu sangat penting untuk membaca kemungkinan yang terjadi mengingat konstelasi di Pilgub Jabar masih sangat terbuka, belum ada satu pun pasangan calon sudah menetapkan diri," jelas Bupati Purwakarta itu.

Dedi mengatakan keputusan Partai Golkar menarik dukungan bagi Ridwan Kamil membuka ruang bagi semua partai untuk membicarakan Pemilihan Gubernur Jawa Barat secara tepat.

Pria yang juga akan maju di Pilgub Jabar itu mengajak PKB membicarakan terlebih dulu perahu yang akan digunakan untuk mencalonkan gubernur dan wakil gubernur di Jawa Barat. Menurut dia mencalonkan gubernur tidak ada maknanya jika perahu atau tiket perolehan kursi DPRD minimal 20% tidak terpenuhi.

"Dari awal saya menyampaikan jangan dulu bicara orang. Bicara lah tentang perahunya yang cukup, baru isinya. Siapa isinya didasarkan pada terakomodirnya seluruh kepentingan masyarakat dan tentunya kita juga tidak memungkiri partai juga punya kepentingan untuk menjaga eksistensi dirinya dan elektabilitas kepartaiannya," ujar Dedi.

Menurut dia, saat ini pintu koalisi antarpartai di Pilgub Jabar masih terbuka lebar. Partai pengusung Ridwan Kamil lainnya juga memiliki peluang untuk mencabut dukungannya yang akan berpengaruh pada persyaratan kursi di DPRD.

Berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 2014 di Jawa Barat, perolehan kursi di DPRD Jabar antara lain diraih oleh PDIP sebanyak 20 kursi, kemudian Golkar sebanyak 17 kursi, PKS 12 kursi, Demokrat 12 kursi, Gerindra 11 kursi, PPP sembilan kursi, PKB tujuh kursi, Nasdem lima kursi, PAN empat kursi dan Hanura tiga kursi.

Syarat partai atau gabungan partai politik mencalonkan gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jabar adalah minimal 20% total kursi DPRD yang berjumlah 100 kursi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper