Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ayo Jauhkan Literasi Digital Dari Kebencian

Pertumbuhan teknologi internet dan perkembangan sosial media yang massif, dapat dimanfaatkan untuk mengkampanyekan literasi digital yang kondusif dan jauh dari kebencian.
Komisi Penyiaran Indonesia
Komisi Penyiaran Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan teknologi internet dan perkembangan sosial media yang massif, dapat dimanfaatkan untuk mengkampanyekan literasi digital yang kondusif dan jauh dari kebencian.

Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah Sadewa, mengatakan literasi digital tersebut diharapkan dapat menjadi isu bersama, terutama di kalangan generasi muda.

“Generasi muda harus didorong untuk kreatif dan produktif di media sosial,” katanya dalam situs resmi KPI Pusat, Rabu (13/12/2017).

Dia dalam diskusi bertema Literasi digital untuk masa depan generasi milenial, yang digelar di Jakarta juga menjelaskan bahwa perdebatan dan sengketa di ruang digital itu tidak menarik bagi kalangan anak muda.

“Sebab, mereka lebih tertantang dengan kreatifitas, dan kompetisi ide yang mendorong eksistensi dan kemandirian finansial," ujarnya.

Sementara itu staf Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Informasi, Alois Wisnuhardana, menjelaskan literasi digital hendaknya dapat menyehatkan komunikasi antar warga di media sosial.

"Saat ini, teknologi internet dan media sosial memiliki peran signifikan. Ironisnya, masih banyak hoax dan konten-konten yang negatif,” katanya.

Dia mengatakan pemerintah dan masyarakat harus bergerak bersama memproduksi konten-konten kreatif dan inspiratif untuk menyegarkan kembali media sosial dan media digital. 

Selanjutnya pembicara dari Pustekkom Kemendikbud, Hasan Chabibie, menyatakan  perlunya strategi literasi digital dan kampanye kreatif media sosial agar suasananya semakin kondusif dan jauh dari kebencian.

"Literasi digital penting agar warga Indonesia, khususnya generasi milenial, generasi mudanya tumbuh dalam suasana media digital yang kondusif, dan jauh dari kebencian,” katanya.

Menurutnya, berbagai diskusi tentang cerdas bermedia sosial yang telah massif itu agar diarahkan untuk bagaimana membuat isu literasi digital menjadi kepentingan bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurudin Abdullah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper