Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPP Golkar Tak Usah Lakukan Pleno di Munaslub, Ini Alasannya

DPP Partai Golkar dinilai tidak perlu melakukan rapat pleno untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa atau munaslub
Kandidat calon Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri), Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi (kiri) dan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi (kedua kanan) bergandengan bersama usai menghadiri acara dukungan untuk Airlangga di Bekasi, Jawa Barat, Senin (11/12)./ANTARA-Risky Andrianto
Kandidat calon Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri), Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi (kiri) dan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi (kedua kanan) bergandengan bersama usai menghadiri acara dukungan untuk Airlangga di Bekasi, Jawa Barat, Senin (11/12)./ANTARA-Risky Andrianto

Bisnis.com, JAKARTA — DPP Partai Golkar dinilai tidak perlu melakukan rapat pleno untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa atau munaslub.

Seperti diketahui, saat ini dinamika politik dalam tubuh Partai Golkar begitu kencang pasca ketua umum partai berlambang beringin itu, Setya Novanto, menjadi tersangka KPK atas kasus korupsi KTP berbasis elektronik.

Status Setya Novanto yang menjadi tersangka, mendorong DPD I Partai Golkar mengusulkan munaslub. Usulan pun telah secara resmi diterima DPP Partai Golkar.

Di sisi lain DPP Partai Golkar keukeuh akan menggelar rapat pleno untuk membahas munaslub. Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham sebelumnya mengatakan rapat pleno akan digelar untuk membahas munaslub jika status praperadilan Setya Novanto telah diputuskan.

Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai dalam regulasi partai seharusnya munaslub bisa digelar tanpa rapat pleno ketika dua pertiga DPD I sudah mengajukan hal tersebut.

“Karena itu kewajiban DPP untuk melaksanakan. Artinya 100% sekarang sudah  minta munaslub. Tidak perlu lagi ada argumentative apologetic yang dibuat. Kewajiban DPP adalah tunduk pada AD ART partai. Dan AD ART menghendaki, sudah lebih dari 100%. Artinya besok tidak boleh lagi ada perdebatan panjang, tinggal tentukan di mana dan kapan dilaksanakannya,"” ujarnya, Selasa (12/12).

Menurut dia, jika DPP Partai Golkar enggan menggelar munaslub DPD I Partai Golkar akan mengambil langkah penyelamatan partai yang diatur dalam AD dan ART. Ditanyai terkait langkah tersebut, Dedi menyebut tidak bisa diungkapkan saat ini.

Dedi pun enggan menjawab saat ditanyai apakah aka nada pembekuan DPP jika keinginan munaslub tidak digubris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper