Kabar24.com, JAKARTA - Dua pesawat pengebom Amerika Serikat jenis B-1B bergabung dalam latihan serangan militer besar-besaran di wilayah Korea Selatan, sementara itu Korea Utara menyebut latihan dan ancaman AS tersebut telah membuat perang tidak bisa dihindari.
Latihan tahunan dengan sandi “Vigilant Ace” tersebut melibatkan 230 pesawat, termasuk di antaranya sejumlah pesawat siluman tercanggih AS. Latihan dilakukan sepekan setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik antarbenua yang diklaim mampu menjelajahi wilayah Amerika Serikat.
Kementerian luar negeri Korea Utara (Korut) menyebut latihan militer itu sebagai konfrontasi nyata yang akan membuat perang tidak bisa dihindari.
“Pertanyaan sekarang adalah: Kapan perang akan dimulai?” menurut pernyataan kementerian itu sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (8/12/2017).
Korut menyebut tidak ingin perang, namu pihaknya juga tidak bisa menghindarinya. China, tetangga Korut sekaligus sekutu satu-satunya menyebut bahwa perang bukanlah sebuah jawaban.
Sedangkan Menlu Rusia Sergei Lavrov menyatakan Korut menginginkan pembicaraan langsung dengan AS untuk mengupayakan jaminan keamanan. Rusia berharap bisa menjadi fasilitator pertemuan tersebut.
Baca Juga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel