Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua Umum GP Ansor: Trump Merobek Proses Perdamaian Israel-Palestina

Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas mendukung Pemerintah Indonesia untuk secara tegas menolak pemindahan Ibu Kota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem sebagaimana pengakuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (kiri) memeriksa Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama dalam Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017)./Antara-Sigid Kurniawan
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (kiri) memeriksa Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama dalam Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017)./Antara-Sigid Kurniawan

Kabar24.com, REMBANG - Kecaman terhadap Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel bergulir di Indonesia.

Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas mendukung Pemerintah Indonesia untuk secara tegas menolak pemindahan Ibu Kota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem sebagaimana pengakuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Indonesia harus konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dengan menolak pemindahan Ibu Kota Israel ke Yerusalem," kata Yaqut melalui pernyataan tertulisnya di Rembang, Kamis (7/12/2017).

Menurut dia, keputusan Presiden Trump yang akan memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Yerusalem akan menciptakan instabilitas dan berpotensi menimbulkan kerusakan peradaban manusia.

"Instabilitas, tidak hanya di Timur Tengah, namun juga seluruh dunia," kata dia.

Ia menilai langkah Donald Trump telah merobek proses perdamaian antara Israel dan Palestina.

Ia menuturkan pemindahan itu akan berpotensi menjadi isu agama yang sensitif, mengingat Yerusalem merupakan Kota Suci bagi tiga agama dunia.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan niatnya kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Jerusalem.

Ia mengatakan bahwa pemerintahannya akan memulai proses untuk memindahkan kedutaan besar AS di Tel Aviv ke Yerusalem.

Relokasi tersebut diperkirakan akan membutuhkan waktu beberapa tahun. Para presiden pendahulunya menghindari langkah itu agar tidak menimbulkan ketegangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper