Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Ada Fraksi yang Menolak, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto Disetujui Jadi Panglima TNI

Komisi I DPR menyetujui calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menjadi pengganti Jenderal TNI Gatot Nurmantyo setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan dan berlangsung mulus tanpa penolakan.
Calon Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Komisi I, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (6/12)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Calon Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Komisi I, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (6/12)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Kabar24.com, JAKARTA — Komisi I DPR menyetujui calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menjadi pengganti Jenderal TNI Gatot Nurmantyo setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan dan berlangsung mulus tanpa penolakan.

"Hadi kami nilai memiliki rekam jejak mumpuni dan memiliki kecakapan mengemban tugas Panglima TNI," kata Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyahari kepada wartawan, usai uji kelayakan dan kepatutan, Rabu (6/12/2017).

Komisi I juga menyetujui pemberhentian secara hormat Jenderal Gatot Nurmantyo. Dalam rapat yang berlangsung tertutup, seluruh fraksi yang memaparkan pendapat, menganggap Hadi layak menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi orang nomor satu TNI.

Dari beragam isu yang dibahas dalam fit and proper test tersebut, independensi TNI dalam dunia politik menjadi sorotan utama.

"Tidak ada keberatan, apa yang diajukan presiden soal panglima kami selalu setujui," kata Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi Gerindra, Asril Tanjung.

Asril menuturkan, fraksinya menyetujui pencalonan Hadi dengan dua syarat. Satu di antaranya, kata Asril, Kepala Staf Angkatan Udara itu harus berkomitmen menjaga netralitas TNI dalam pilkada 2018 dan pemilu 2019.

Sementara, Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PAN, Hanafi Rais, menyebut Hadi harus memastikan tiga matra di TNI memiliki pemahaman yang sama terhadap makna profesionalisme prajurit.

"Dia harus berkomitmen dan menyolidkan TNI, menjaga netralitas dan profesionalisme, apalagi tahun depan adalah tahun politik," ujar Hanafi.

Sementara, calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjono lebih banyak menghindar dari pertanyaan wartawan.

Ketika ditanya tentang kasus dugaan korupsi pembelian helikopter AW101, Hadi berjanji akan angkat bicara setelah dilantik Presiden Joko Widodo, termasuk soal pemeriksaan mantan KSAU Marsekal (Purn) Agus Supriatna.

"Negara hukum. Ikuti aturan saja. Nanti setelah menjadi panglima, saya akan jawab," kata Hadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper