Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Forbes: Bos Go-Jek Nadiem Makarim Potensial Masuk Daftar Pengusaha Terkaya di Indonesia

Daftar miliarder 2017 versi majalah bisnis terkemuka Forbes yang belum lama dirilis juga mengungkapkan 50 orang terkaya di Indonesia, dengan 37 orang di antaranya berusia lebih dari 60 tahun.
CEO Go-Jek Nadiem Makarim/Antara
CEO Go-Jek Nadiem Makarim/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Daftar miliarder 2017 versi majalah bisnis terkemuka Forbes yang belum lama dirilis mengungkapkan 50 orang terkaya di Indonesia, dengan 37 orang di antaranya berusia lebih dari 60 tahun.

Puncak daftar orang terkaya di Indonesia tetap ditempati dua bersaudara Budi dan Michael Hartono. Bertengger hingga peringkat kelima berturut-turut adalah keluarga Eka Tjipta Widjaja, keluarga Susilo Wonowidjojo, keluarga Anthoni Salim, dan Sri Prakash Lohia.

Dengan nilai kekayaan yang dinominasi oleh pengusaha Indonesia berusia rata-rata 68 tahun, Ciliandra Fangiono menjadi pengusaha dengan usia termuda, yakni 41 tahun, yang masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia.

Selain merilis orang terkaya tersebut, Forbes juga melansir Indonesia memiliki beberapa pengusaha muda lainnya yang berpotensi besar untuk diakui nilai kekayaannya. Dilansir dari Forbes, Rabu (6/12/2017), berikut tiga pengusaha yang patut diperhitungkan pada 2018 dan tahun-tahun berikutnya:

1. Nadiem Makarim, 33 tahun
Peraih gelar MBA dari Universitas Harvard ini mendirikan Go-Jek pada tahun 2010. Perusahaan jasa transportasi online ini mampu berkembang menjadi aplikasi dengan tingkat permintaan yang tinggi menyaingi Uber di Indonesia.

Pada Agustus 2016, Go-Jek menghimpun US$550 juta dari investor swasta dengan valuasi senilai US$1,3 miliar. Aplikasi Go-Jek yang beroperasi di 50 kota seluruh Indonesia dan berekspansi dengan berbagai macam layanan baru, dikabarkan sedang dalam proses meraih investasi baru senilai US$1,2 miliar dari raksasa internet China Tencent, dengan valuasi senilai US$3 miliar.

2. Hengky Setiawan, 48 tahun
Hengky memulai bisnis kartu telepon prabayarnya dari ruangan berukuran hanya sebesar dua meter persegi. Namun saat ini, perusahaan yang dipimpinnya PT Tiphone Mobile Indonesia menjadi distributor kartu telepon prabayar terbesar di Tanah Air, dengan lebih dari 450 outlet dan pendapatan senilai US$2 miliar.

Kekayaan Hengky, yang memiliki saham sekitar 50% dalam perusahaan tersebut bersama dengan saudaranya Welly dan Ferry, ditaksir mencapai kira-kira US$280 juta. Hengky diketahui mengepalai klub bergengsi, Aston Martin Owners Club Indonesia, serta diinformasikan memiliki 73 Mercedes-Benze, dua Harley Davidson, dan puluhan Vespa.

3. Stefanus Lo, 50 tahun
Setelah lulus dari Fakultas Teknik Sipil, Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1990, Stefanus Lo ambil bagian dalam bisnis toko perhiasan milik keluarganya. Ia kemudian berhasil mengembangkannya menjadi PT Central Mega Kencana, peritel perhiasan terbesar di Indonesia, dengan pendapatan senilai US$148 juta pada tahun 2016.

Perusahaan ini memiliki empat brand terkemuka yakni Frank & Co, Mondial, Miss Mondial, dan The Palace. Pada November 2017, PT Central Nega Kencana merayakan pembukaan toko ke-50. Nilai kekayaan Lo diperkirakan mencapai US$200 juta. Ia dikabarkan berencana membawa perusahaannya ini go public di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper