Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Novanto Bersiap Mundur dari Golkar dan DPR

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena menyatakan Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto tengah menyiapkan diri untuk mundur dari jabatannya di Golkar dan sebagai Ketua DPR.
Tahanan KPK Setya Novanto meninggalkan Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR di Jakarta, Kamis (30/11)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Tahanan KPK Setya Novanto meninggalkan Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR di Jakarta, Kamis (30/11)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Kabar24.com, JAKARTA-- Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena menyatakan Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto tengah menyiapkan diri untuk mundur dari jabatannya di Golkar dan sebagai Ketua DPR.

Menurutnya, langkah Novanto itu diambil setelah sekitar 31 dari 34 DPD Partai Golkar tingkat provinsi menginginkan segera digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) sebelum 15 Desember.

“Akibat kuatnya desakan itu membuat Setya Novanto tidak punya pilihan lain selain mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua umum. Dia pun berencana mundur dari ketua DPR pekan depan,” ujar Melki kepada wartawan, Minggu (3/12).

Menurut Melki, dasar pertimbangan keputusan mundurnya Novanto selain akibat desakan pihak internal Partai Golkar, anggota DPR, juga karena tekanan dari Mahkamah Kehormatan Dewan dan masyarakat.

"Kami mendapatkan informasi yang valid, Setya Novanto sedang mempersiapkan diri untuk mundur, baik sebagai Ketua Umum Golkar maupun Ketua DPR. Ini mencermati dinamika publik yang berkembang," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu.

Sebelumnya, Novanto sempat menolak mundur atau diberhentikan dari posisi Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar setelah pada 21 November lalu dia Novanto menulis surat dari Rumah Tahanan KPK yang isinya meminta DPP Partai Golkar dan DPR tidak menyelenggarakan rapat untuk menurunkan dirinya dari jabatan.

Hal itu dia lakukan karena tengah mengajukan permohonan praperadilan terkait dengan penetapan dirinya sebagai tersangka. Saat itu, rapat pleno DPP Partai Golkar dan rapat konsultasi fraksi-fraksi di DPR akhirnya tidak jadi memberhentikan Novanto dari jabatannya.

Soal jabatan mana yang akan dilepas lebih dulu oleh Novanto, Melki tidak mau berasumsi. Dia menyerahkan kepada Novanto untuk memutuskan sendiri.

Kendati demikian Melki belum memerinci soal waktu mundurnya Setya Novanto.

"Lagi dibahas dengan kalangan dekat untuk mencari waktu yang tepat. Keluarga Novanto juga menunggu waktu yang tepat. Mudah-mudahan minggu depan ada kepastian," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ichasan Firdaus menambahkan bahwa saat ini Golkar membutuhkan Munaslub.

Menurutnya, musyawarah tersebut menjadi momentum untuk melakukan regenerasi kepengurusan di tubuh Partai Golkar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper