Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Youth Forum: Pesantren Perlu Dukung Pendidikan Vokasi

Pesantren diharapkan terlibat dalam pengembangan pendidikan vokasi yang mengusung konsep link and match antara sekolah menengah kejuruan, ketenagakerjaan, dan industri untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil sesuai kebutuhan dunia industri saat ini.
Konsep link and match menjadi solusi atas persaingan global yang semakin ketat. /Bisnis.com
Konsep link and match menjadi solusi atas persaingan global yang semakin ketat. /Bisnis.com

Kabar24.com, JAKARTA – Pesantren diharapkan terlibat dalam pengembangan pendidikan vokasi yang mengusung konsep link and match antara sekolah menengah kejuruan, ketenagakerjaan, dan industri untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil sesuai kebutuhan dunia industri saat ini.

Moh. Bruri Triyono, Tim Satgas Revitalisasi Pendidikan Vokasi Kemendikbud, mengungkapkan bahwa konsep link and match menjadi solusi atas persaingan global yang semakin ketat. Untuk mewujudkan hal tersebut, komunikasi dan koordinasi di semua lini harus lebih diintensifkan.

“Karena hal ini menyangkut daya saing sumber daya manusia yang inheren dengan harga diri bangsa. Dan, pesantren harus melihat itu sebagai satu ghiroh [semangat] zaman,” ujar Bruri dalam siaran pers Indonesia Youth Forum, Senin (27/11/2017).

Berbicara pada Youth Involvement Forum (YIF) di Banyuwangi, yang diikuti oleh Sebanyak 250 pemuda dari 35 negara, Triyono mengatakan pendidikan vokasi diharapkan mampu menghasilkan tenaga kerja terampil yang pada gilirannya meningkatkan produktifitas dan daya saing nasional.

Wariki Sutikno, Direktur Politik dan Komunikasi Kementerian PPN Bappenas, menuturkan SMK komunitas sebagai salah satu instrumen penting dalam pendidikan vokasi mencoba menjembatani antara pesantren dan pendidikan vokasi untuk menjawab tantangan zaman now dan pertanyaan besar kebutuhan future jobs.

Konteksnya jelas, santri dituntut menguasai dinamika zaman yang kian canggih dan kompetitif di masa mendatang. Dengan demikian, pesantren mampu bergerak maju mengikuti pergerakan zaman.

“Kolaborasi antara SDM, kelembagaan dan teknologi perlu diutamakan. Agar narasi besar yang sedang bersama kita bangun mengenai pendidikan vokasi mampu menjawab SDM yang memiliki kompetensi yang kompetitif,” tandas Wariki.

Muhammad Abdul Idris, pendiri Indonesia Youth Forum, mengungkapkan bahwa softskill dan hardskill juga penting untuk dipelajari para santri agar mampu bersaing di era millenial.

“Santri harus siap bersaing di zaman now dengan tidak melupakan zaman old. Santri harus bisa menjawab tantangan zaman dengan tekat, kepercayaan diri dan bekal skill yang sudah diajarkan dan diperoleh dari pesantrennya masing masing,” ungkap Idris.

Karena revitalisasi pendidikan vokasi tidak sebatas meningkatkan kualitas daya saing SDM, tetapi kemampuan menggerakkan partisipasi aktif masyarakat agar mampu menjadikan kebudayaan, destinasi pariwisata, kreatifitas yang berbasis local wisdom menjadi produk yang kompetitif. Agar revitalisasi pendidikan vokasi mampu melibatkan semua pihak.” tambah Idris.

Disisi lain, political will pemerintah dan industri juga harus jelas keberpihakannya. Banyak alumni alumni pesantren yang memiliki kompetensi bagus dan terampil. Pemerintah bersama industri harus lebar membuka mata tentang skill santei yang mumpuni, tidak pilih kasih dan diberikan akses legalitas (sertifikasi) kompetensi.” tutup Idris.

Agenda Youth Involvement Forum secara resmi ditutup siang ini dengan sebelumnya diakhiri oleh Tour de Pesantren di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung bersama Cak Nun dan Kiai Kanjeng semalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper